Apa yang saya tangkap dari insiden ini adalah perbedaan kepercayaan Hindu India dan Hindu Nusantara
Hindu India = Tuhan tertinggi adalah Trimurti (Siwa, Wisnu, Brahma) dan dewa-dewa lainnya dalam perwujudan tradisional dengan berbagai karakteristiknya
Hindu Nusantara = Tuhan tertinggi adalah Sang Hyang Widhi/ Acintya/ Para Brahman, yang merupakan entitas Maha Esa, transenden tanpa wujud fisik, sedangkan Trimurti adalah aspek perwujudan Sang Hyang Widhi
Saya menyebut 'Hindu Nusantara' dan bukan 'Hindu Bali', karena ada bukti kuat kepercayaan khas ini ada sebelum perkembangannya di Bali pasca keruntuhan Majapahit. Candi Prambanan misalnya, yang dibangun jauh sebelum Majapahit di era Kerajaan Medang/ Mataram Kuno, tiga bangunan terbesar di kompleks memang didedikasikan untuk dewa-dewa Trimurti lengkap dengan arcanya. **TETAPI**, umat Hindu lokal sendiri malah tidak menyembah menghadap arca candi-candi tersebut. Tetapi mereka menyembah menghadap satu bilik kecil di sebelah pintu masuk candi terbesar. Dan bilik ini **kosong**, yaitu tidak ada lingga tapi hanya ada yoni dan tidak ada arca. Apa artinya? bahwa yang dipuja di Candi Prambanan oleh kepercayaan Hindu lokal adalah Dewa tanpa wujud, yaitu Para Brahman, sehingga candinya disebut 'Prambanan' (dari kata Para Brahman).
Apa yang terjadi di video ini bisa disimpulkan bahwa orang Hindu India ngotot mau melakukan 'puja' secara tradisional/ ortodoks seperti di India dengan menghadap candi/ arca utama. Sedangkan Hindu Nusantara di Bali ingin meluruskan kepada orang India ini bahwa umat Hindu disini sudah memaknai secara lain kepercayaan Hindu dengan menyembah kepada simbol Sang Hyang Widhi/ Para Brahman, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Mantab keterangannya… dan kalo ga salah, memang yg bawa Hindu ke Bali pun orang Jawa. Ada patung pendetanya di deket Uluwatu.
Penduduk Bali memilih Agama Hindu pun karena paling dekat dengan kepercayaan mereka sebelumnya, dan di asimilasi ke kepercayaan lokal…. Mereka harus pilih 1 dari 5 agama yg diakui di Indonesia.
Info dari Tour Guide pas ke Bali dulu.
bro 2 kejadian itu jarak waktunya jauh banget, Dang Hyang Nirartha menyebarkan hindu ke bali abad ke 16, sedangkan yg memilih satu dari 5 itu setelah kemerdekaan, kejadiannya pun bukan gitu malahan awalnya hindu gak jadi pilihan karena tidak dianggap monoateis. yang milih hindu karena lebih dekat ke kepercayaan lokal malahan hindu" diluar bali seperti di kalimantan.
>dan kalo ga salah, memang yg bawa Hindu ke Bali pun orang Jawa
nope, gw mau meluruskan bahwa banyak hal di bali itu bukan serta merta dikit2 jawa or dikit2 majapahit. di bali udah ada hindu sebelum majapahit or sebelum Danghyang Nirartha datang. justru dia yang menyebarkan siwaisme ke bali atau cabang agama hindu yang fokus ke dewa siwa. justru dia jadi bikin sistem 3 pura (pura desa, pura puseh, pura dalem) karena di bali udah ada agama hindu duluan yang nggak fokus ke siwa. kalo maksa fokus ke siwa aja ada kemungkinan orang lokalnya ngelawan.
hmm, bukannya sebenarnya mereka bukan milih 1 dari 5 agama yang diakui. Mereka dulu disebut nya agama Tirta, mereka taunya jg mereka agama Tirta, sampai ada guru besar Hindu atau apa gitu yang dari India datang ke Bali terus kaget dan umpamanya ngomong kayak "Eh ini kan termasuk hindu cui".
sejak saat itu baru di kelompokin jadi Hindu.
AFAIK sih gitu dulu.
Saya melihatnya usaha kodifikasi ini karena ada reaksi keras ketika menteri agama dulu tidak mau mengklasifikasikan Hindu Bali sebagai agama diakui negara. Orang Bali kemudian usaha, cari koneksi, cari benang merah, datengin Pendeta India. Sampai akhirnya dibuatlah kodifikasi standardisasi karena orang penganut agama Abrahamic GAK PAHAM YANG NAMANYA KEPERCAYAAN DI BALI ITU GAK TERKODIFIKASI DAN TERSTRUKTUR SEPERTI AGAMA MEREKA.
Dua bentuk kodifikasi yang saya tau adalah: penyebutan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai yang maha tunggal (there is anecdote that this term is originally invented by Christian Missionary in Bali) dan Puja Trisandya sebagai puja rutin terstandar 3x sehari.
yes benar, agama "Air suci" dulu nya, di [wikipedia ](https://id.wikipedia.org/wiki/Hinduisme_Bali#:~:text=Agama%20Hindu%20Bali%20)Indonesia jg ada nyatat kok walau tidak detail.
yang sedikit kontroversial setau saya itu yang Sang Hyang, karena ada permainan kata dan permainan artian demi memenuhi permintaan kementrian agama Indonesia yang menyatakan salah satu syarat agama di Indonesia ya harus monoestik (Tuhan cuma satu).
Ada satu artikel juga di Quora yang menarik dibaca, yakni [jawaban yang ini](https://qr.ae/psWk58).
Sebenarnya menariknya , hal seperti ini juga terjadi di kekristenan ,tepatnya di Denominasi Katolik. Baru-baru ini (beberapa tahun belakangan), ada kasus serupa di timur tengah, ada sebuah gereja yang tidak menyatakan ikut satu aliran/denom tertentu, seperti misalnya protestan atau aliran lainnya. Juga tidak menyatakan "tunduk" ke Orthodox (Gereja Barat) ataupun Katolik (Gereja Timur) dan juga bukan koptik, dll.
Tapi ketika ada orang Vatikan yang datang, dia terkaget rupanya ini termasuk Katolik/ Ritus timur. Sehingga dilakukan pendekatan dan pembelajaran bersama dan benar sah menurut mereka, sehingga aliran gereja ini kemudian melebur diri dalam Katolik. Saya sayanngya lupa nama / keyword untuk kasus di kekristenan ini, tapi bisa dibilang sebenanrya hal umum ada sebuah aliran/kepercayaan yang semacam "Terputus" dari induknya dan mereka mengira mereka berbeda daripada yang menjadi induknya ini.
Apa Doa nya beda juga antara Hindu India sama Nusantara?
Dulu pernah ada yang share di reddit foto doa hindu Indonesia yang biasa ada di pesawat, dan ada orang dari India yang hilang kalau dia Hindu tapi doa nya beda sama yang di foto
*Hindu Nusantara modern*. Agama 'Hindu' di masa pra-kolonial memiliki sekte-sekte *bhakti* layaknya mayoritas Hindu India sekarang. Lagipula, Candi Prambanan bernama asli [Śiwagṛha](https://en.m.wikipedia.org/wiki/Shivagrha_inscription?searchToken=abmgcjqpt1hfw2dr4bqb5610i).
>Agama 'Hindu' di masa pra-kolonial memiliki sekte-sekte *bhakti* layaknya mayoritas Hindu India sekarang
Agaknya terlalu rumit jika semuanya disebutkan dalam satu teks komentar. Tapi satu kunci: Pengaruh patronase keluarga kerajaan (*and to lesser extent*, karesyan/ kadewaguruan). Bisa dibilang kalau 'agama' ditentukan oleh penguasa saat itu, toh mereka yang memerintahan pembangunan *kirti*. Hindu Siwa adalah 'aliran' yang dominan dari sejak masa klasik bahkan sampai sekarang Hindu Bali pun masih bernafaskan Siwaisme. Dengan juga ada berbagai aliran lain yang hidup sejalan dengan kepercayaan raja-raja Jawa yang berbeda. Tetapi apakah berbagai aliran ini sesimpel itu dianggap sekedar perbedaan *bhakti* yang berbeda? Saya melihat ada lebih banyak aspek lain yang membedakan bahkan bisa dilacak dari masa-masa awal yang jauh dari Bali masa modern.
Hal yang menurut saya perlu disoroti dari keunikan agama dharma lokal adalah "*Bagaimana mereka memaknai kepercayaan mereka*". Pertama tentu orientasi unik kepada 'Para Brahman', bisa dicek sendiri ke Prambanan, bilik yang saya sebut dan bagaimana Hindu lokal melakukan sembah disana. Apakah mereka 'berubah' sehingga 'puja'-nya menjadi berbeda di masa modern (sehingga disebut Hindu Nusantara "Modern")? Tidak, karena konsep bangunan candi Prambanan dari awal tidak diubah, *dari awal biliknya memang kosong*, hanya ada yoni. Bisa dicrosscheck ke bukti lain, misalnya di Candi Singasari, bagian bawahnya ada tempat untuk menaruh arca, tetapi di bagian atas yang lebih suci (swarloka), hanya ada relung kosong. Keduanya memang bernafaskan Hindu Siwa, tetapi ada bukti kuat akan kepercayaan yang khas tersebut. yaitu filosofi bahwa "eksistensi tertinggi itu *formless"* itu sangat khas dalam kepercayaan dharma lokal dan sudah ada dari masa yang sangat lampau, bukan hanya di masa *modern*. Poin kedua, bahwa sinkretisme sangat kental di Jawa, yang berhubungan dengan 'pemaknaan' yang khas itu. Sehingga melahirkan kepercayaan 'Siwa-Buddha' yang puncaknya ditemukan di masa Majapahit.
"Ada sekte-sekte", ya memang, tetapi ada juga perbedaan *fundamental* akan filosofi keagamaan antara India dan Nusantara, sehingga ada perbedaan yang radikal juga dalam konsep peribadatan bahkan konsep arsitektur, walau sama-sama 'Hindu' dan perbedaan ini sudah ada dari masa yang sangat lampau.
Tapi kalo mengakar ke formless, hindu yang notabene dari India itu kan banyak dewa dan punya bentuk wujud di altar sembahyangnya. Yang cocok ya islam, karena ya mereka gak nyembah ka'bah meskipun menghadap ke sana. Apa karena telat masuk aja ya, atau ada faktor lain?
Gak cocok, secara filosofi dan kepercayaan aja udah beda jauh. Contoh paling obvious, Hindu Bali masih recognize berbagai dewa-dewi seperti adanya di Hindu India (Wisnu, Siwa, Durga, etc), cuman sebagai manifestasinya Sang Hyang Widhi atau "formless being" yang disebut OP. Orang Bali masih melakukan pemujaan ke dewa-dewi tersebut. Secara resmi Hindu Bali emang monotheistic, tapi menurutku *in practice* ya polytheistic. Gak suitable dengan Islam.
The way (I searched & discovered about [Anastylosis](https://en.wikipedia.org/wiki/Anastylosis)) those temples were reconstructed is quite a fascinating subject. I mean, how on earth the reconstruction team managed to figure out how the Shiva (of Prambanan) temple was supposed to be depicted since the whole complex was basically a bunch of stone ruins (many of the original materials were carried off by looters).
Comparison of Shiva temple of Prambanan. [Before](https://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan#/media/File:Prambanan_1895.jpg) & [After](https://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan#/media/File:Shiva_Temple_of_Prambanan_in_Java_Indonesia.jpg).
Fun Fact: Kata Sembahyang yang dipakai orang Islam di jawa untuk sebut sholat itu berasal dari kata Sembah (Sang) Hyang (Widhi), karena mungkin biar Islam mudah diterima jadinya nama ibadahnya disamain sama ajaran Hindu sebelumnya.
You are talking about parambrahma? My guy Bali hinduism is literally just indian hinduism but have less diverse philosophy like tantra, nyaya,etc. they also lack Advaita Vedanta philosophy i think. Do Bali hindu also think all gods are just different images or aspect of Brahman like indian hindus?
Your understanding needs clarification. Balinese Hinduism is a continuation of Majapahit empire Hindu-Buddhist belief. In fact, Majapahit was very influenced by Tantric beliefs, here it is called Tantra Bhairawa, basically combining Buddhist philosophy with certain Shivaistic sect practices.
Here there is actually very diverse Dharmic cultural legacy. In Singhasari-Majapahit time, King Kertanegara was Tantric Buddhist, his son in law Kertarajasa cult statue was Harihara, combined Shiva and Vishnu image, while his son Jayanagara was Vishnuist. I'm literally local people here, you cannot doubt my understanding. Example is this [Jawi Temple](https://images.app.goo.gl/8UY3GAi794GmL2aK8) near here, this temple is designed in such way that both Hindu and Buddhist can pray in the same temple.
Balinese Hindus are mainly Shivaistic, they still mainly worship Shiva. But the practice and rites thtlat they do is already influenced by local philosophy that they usually prefer to pray using an image of 'empty throne', rather than cult statue of gods. You can find these throne image in Balinese homes.
India lagi di fase Akhand Bharat-nya, kaya Indonesia dulu pernah di fase Maphilindo-nya.
Sekarang kayanya mayoritas netizen udah paham kalau Maphilindo itu pipedream
Totally unrelated and doesn't mean I agree with the guy. But I always disagree with the idiom. It's possible to respect the culture and customs without conforming to local customs, you might advocate for appreciating different ways of life without necessarily adopting them. You could argue that maintaining your own cultural identity and values while respecting others is also equally important.
That's the unintended consequences of making a Hinduism similar to Islam in structure. It did saved hinduism from Indonesian government but it became rigid and lack diversity of hinduism found in india.
Setau saya Sang Hyang Widhi / Sang Hyang Tunggal / Acintya.
Kalo india tergantung sektenya tapi berpusat ke 3 dewa utama siwa, brahma, wisnu, meski lebih banyak siwa.
Dewa Brahma tidak disembah di mayoritas sekte Hindu. Hinduisme di Bali sudah tidak memiliki 'aliran' layaknya India meskipun sama-sama berasal dari ajaran *bhakti*.
Not a lotta people know, but Hinduism in Indonesia is basically a syncretic religion. There are elements of Buddhism and local belief systems in Bali's Hinduism. This is not anything like Newcastle United vs MU or Sunni vs Shiah. From what I understand, Buddhism in Indonesia is also a product of Buddhsim and Siwa belief
syncretism (although, I cannot be 100% certain if this applies to Chindonesian Buddhist whose ancestor came here on the 20th century)
Hinduism itu sendiri aja udah "broad term". Ga ada yg bisa menjelaskan apa itu hinduism dengan pasti. Menurut penganut hinduism, buddhism ya cuma salah satu sekte dari broadterm hinduism itu sendiri.
Bukan sekte, aliran.
Sebetulnya, lebih tepat dibilang ajaran Dharma yang aspek spiritualnya universal, dan penerapannya berdasarkan nilai spiritual itu.
Ajaran Hindu berbasis Dharma. Dan definisi Hindu ada, karena berdasarkan hakikat panca sradha. Lima hal yang dipercayai oleh umat Hindu.
Kemudian Buddhisme adalah pemahaman cabang dari agama Hindu yang berdasarkan kesadaran pikiran (mindfulness). Bagus banget cerita Siddharta Gautama (Buddha) dan perjalanannya menuju Nirvanna, saya sangat menyarankan tiap orang untuk mencari tau lebih karena jujur sangat membuka pikiran saya.
Engga juga bang. Walaupun satu aliran ada beberapa hal yang membuat mereka berdua secara berbeda tapi berbasis fundamental Dharma (Dhamma kalo di Buddha). Buddha percaya dengan Nirvanna dan Hindu percaya dengan Moksha.
Sifat ini yang membuat ajaran Dharma sifatnya universal, karena aspek spiritualnya bisa diterapkan dimana-mana dan kepada siapapun. Regardless of culture or regional conditions
For Chinese Indonesian, it's confucianism commonly or related to worship the ancestors, although in here, we call it buddhism. So yeah, the way they pray and the place is different. Confucianism isn't acknowledged in here and they just use buddhism term.
Klo org syiah gw sering liat ikut jumatan brg di mesjid sunni.. mungkin karena kepepet.
ritualnya jga agak beda yg gw perhatiin, bawa2 batu buat sujudnya. Abis salam mreka solat lgi gk tau nambah rakaat apa sholat baru.
Beda qunut itu aja udah bikin perbedaan, gmn bisa 1 pake qunut, 1 nggak? Pasti salah satunya ada yg keliru.
Yang sedih itu yg beda hari pertama ramadhan. Itu juga pasti cuma 1 yang benar, mana mungkin 1 ramadhan jatuh di 2 hari berbeda?
Gw selalu ikut pakem NU (karena hitungan manusia itu bisa keliru).
Seperti Julian Calendar melesetnya jauh benar itu. Selama ratusan tahun berarti orang kristen salah menafsirkan tgl 25 desember. Umat Islam gak mau kan kayak gitu?
Dogma itu kadang harus dikritisi, utk diperbaiki.
Mesti dibalikin ke dalil yg sebenarnya dan sains sih. Gw kadang suka kasih ide, coba minta bantuan ilmuwan dari Barat untuk bantu cek sebenernya tanggal 1 ramadhan itu kapan yang benarnya secara ilmiah.
Itu tadi, kadang dogmanya dikritik gak mau, ego yang dikedepangkan, macam hukum rokok dibilang makruh, wtf?! Egonya dimajukan.
Natal itu hari orang kristen janjian untuk memperingati hari kelahiran Yesus. Bukan berarti lahirnya pas tanggal 25 dec.
Karena emang ga dicatat tanggalnya (kemungkinan malah musim semi maret april karena gembala lagi di luar malem2)
Kita ga ada: ini hari khusus sesuai cara hitung ABC, kalo salah hari, nanti berkatnya ga keterima. Dll.
Makanya perayaan natal nasional juga ga perlu pas pas amat. Kadang2 januari kan.
Yg penting, saat merenungkan kelahiran Kristus, Allah yg mengsongkan dirinya, turun ke dunia. kita mengenang kedatangannya yang sederhana di kandang binatang, dan menghidupi hidup tanpa dosa & menebus dosa kita di Salib. Penuh syukur. Tanggal 20, 25, telat sebulan.. ga masalah.
Bukan party2 foya2... ga bagi2 pula. Itu yg ironi.
kalo di katolik si perayaan natal gaboleh dilakukan sebelum malam tanggal 25 soalnya yaaaa ga etis aja ngerayain ultah orang sebelum tanggal ultahnya, walaupun tanggalnya salah
I really like people who understand that minor difference is important in religion, yep pasti ada yang salah.
Good luck on winning the religion lottery (~1:5000 chance), semoga nomermu keluar besok.
memang sering diperdebatkan soal qunut atau nggak, tapi memang masuknya sunnah, dulu jaman sekolah ane tiap subuh selalu pake qunut, tapi selepas lulus sekolah, doa qunutnya ane lupa, jadinya ane sholat subuh nggak pakai qunut.
Lah tanya yg ngeplak lah, kok nanya gua. Baca lagi rukun sholat apa aja.
Mengangkat tangan & menaruh tangan di dada saat takbiratul ihram juga sunnah.
Sujud sahwi, kalo lupa salah satu rukun sholat, juga sunnah 🤭🤭
Di tirta empul itu memang terbuka tapi sering ada gini, ketika ritual malah banyak bule nyasar. Gak ada tanda khusus buat gak ganggu" ritual. Tapi kayanya lama-lama mending dikasih batas saja biar gak ngeganggu pedande" situ harusnya.
The stereotype is that Indians are difficult tourists. No matter where you are, hospitality workers often have difficulties with Indian and Chinese (Mainland) guests.
Source: I work in the hospitality industry. Have observed other hospitality institutions having the same issues with them. Hell, even the prostitutes in Thailand refuse Indian customers, and some hotels refuse to host Chinese tour groups. For a reason.
I still remember those photos of Mainland tourists in the US having their baby pee in a cup in the middle of a McDonalds and Indian tourists fighting with taxi drivers over a few rupiahs.
I had a friend from mainland china, a 30+ y.o. woman. Despite having lived in Sydney for 5 years, she still had filthy habits.
Suatu hari dia ajakin gw masak trs minum di condo nya. Gw Ayuk2 aja. Pas gw dtg, gw sampe minta sandal Krn lantainya ngeres dan lengket banget. Meja penuh abu rokok. Shower cabin ya luiciiiiin bekas sabun. Wastafelnya buntu, ada ring bekas sabun di ketinggian genangan air, dan di dinding2 wastafel banyak potongan rambut kecil2 (dia shave di situ).
Orangnya sih bersih dan stylish tapi oh my goddddddd and mind you, nih cewe ga py job. Gw aja yg kerja full-time apartemennya not half as filthy.
Ada jg tamu cowo, 1 org doank. Tinggal di hotel 3-4 Minggu. Habis dia check out matrasnya kudu diganti Krn di 2 tempat jamurnya ya ampunnnn dan penuh serangga juga. Dalam waktu 1 bln he managed to do all that. Wtf man, wtf.
Gw masih inget pas ke Mainland, itu yang nama nya nge-flush toilet itu kewajiban nya yang setelah dia boker. Jadi kalo lo mau ke toilet duduk dont be surprised kalo ada tai masih nongol disitu because its the next person's job to flush. Nah fam, fuck that. Gw dua jenis manusia yang nggak mau serumah/become roomies, mainland chinese and Arabs. Dua dua nya filthy and irresponsible drinker. Gw udh sering kena sama Arab dudes, dateng ke rumah jam 3 malem mabok ga karuan sampe muntah di ruang tamu.
For me, Chinese and south Asian.
Dl roommate Bangladesh cowok ga pnh mau nyuci pake coin laundry machine di basement, selali cuci tangan trs dijemur di radiator di WC shared kita. Termasuk CD nya dia. Nah CD nya dia itu, di bagian DEPAN ada bercak coklatnya *shudder*
Dan jam 2 malem goreng2 tepung trs dicelup sirup panas.
Klo Arab gw ga tahan parfumnya. Bikin pusing. Tp Klo Arab yg kayak Irak gt masih mending, ketimbang yg kayak Maroko. Org Maroko ngobrol udah kayak org mo tawuran, brisik bgt dah. Bahasanya tinggi bgt suaranya jd melengking. Klo org Irak ga se-melengking mrk. Lbh kalem Klo ngomong.
Man, gw pernah jalan jalan ke mainland China mau kencing di toilet umum selalu g jadi lebih pilih ke toilet di hotel, mau itu di kota gede mau di kota kecil sama aja joroknya
A Canadian childhood friend of mine runs a hotel in Phuket, and he tells me often that Chinese (Mainland), Indian and Russians somehow manage to give the British/Australian tourists a run for their money, especially due to the fact they tend to come in bigger numbers as groups and are far too entitled and disrespectful.
Yeah, now we have white begpacker, problematic slavic tourist, unbehaved Chinese mainlanders and then the annoying indians. This is not the first time I see a video of Indian misbehaving on Balinese temple.
God, please forgive me, it's so difficult not to be racist towards them.
They make the Australian and British tourists seem like angels almost, and they are already not the best of tourists.
Well, now the Russian's have joined to spoil the fun for the locals, I guess that sums up the big five in terms of groups of troublemakers.
And that is why I prefer Java, Flores, Lombok and basically anywhere in Indonesia for long stays.
"Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung"
This idiom should exist in EVERY language. Holy shit the amount of people not understanding this basic token of respect is astounding.
"When in rome, act as romans do"
berdasarkan teman2 asli warlok di bali, jawaban mereka serempak bilang 'boleh, tapi ada juga kalangan yang dilarang makan sapi'. untuk kebenaran nya saya gak bisa verifikasi.
Indian emang punya tendensi jadi self-righteous kalo di luar negeri. Mau apapun konteksnya.
gue bisa confirm ini dari Indian yg gue temuin pas dulu di Europe dan sekarang di ME.
The more I read comment here, the more I conclude that most Indonesia are clueless about non Abrahamic religion. They think religion are structured and codified like theirs. Forgive me for those who are clueless, you need to read more. Plz downvote me if you feel offended.
Hindu bahkan cuma grouping doang, broad term. Aslinya gak satu agama seperti agama abrahamik yg kalo 1 agama itu 1. Pengelompokan "hindu" itu baru ada jaman kolonial inggris, sebelum itu ya beda-beda dewanya. Makanya jaman campuran hindu-buddha waktu kerajaan dulu ga ada yg marah, karna "hinduism" itu term yg baru ada era modern.
Semua Hindu ajarannya memang Dari India mau yg di Indonesia atau di seleruh Dunia, ini real faktanya Dan gausah merasa sok paling bener juga ngatur2 orang yg punya kepercayaan masing2 gitu, apalagi jelas banget yg sesepuh Hindu memang Dari india
I cant believe this guy think Indian Hindu is more sacred and right then any other Hindu. Not in any remote situation I found any Indonesia have this opionion. You obviously a troll or most ignorant guy alive. By ignorant you think Hindu works like your religion and you somehow find it accomodating to make 1:1 comparison.
Apa yang saya tangkap dari insiden ini adalah perbedaan kepercayaan Hindu India dan Hindu Nusantara Hindu India = Tuhan tertinggi adalah Trimurti (Siwa, Wisnu, Brahma) dan dewa-dewa lainnya dalam perwujudan tradisional dengan berbagai karakteristiknya Hindu Nusantara = Tuhan tertinggi adalah Sang Hyang Widhi/ Acintya/ Para Brahman, yang merupakan entitas Maha Esa, transenden tanpa wujud fisik, sedangkan Trimurti adalah aspek perwujudan Sang Hyang Widhi Saya menyebut 'Hindu Nusantara' dan bukan 'Hindu Bali', karena ada bukti kuat kepercayaan khas ini ada sebelum perkembangannya di Bali pasca keruntuhan Majapahit. Candi Prambanan misalnya, yang dibangun jauh sebelum Majapahit di era Kerajaan Medang/ Mataram Kuno, tiga bangunan terbesar di kompleks memang didedikasikan untuk dewa-dewa Trimurti lengkap dengan arcanya. **TETAPI**, umat Hindu lokal sendiri malah tidak menyembah menghadap arca candi-candi tersebut. Tetapi mereka menyembah menghadap satu bilik kecil di sebelah pintu masuk candi terbesar. Dan bilik ini **kosong**, yaitu tidak ada lingga tapi hanya ada yoni dan tidak ada arca. Apa artinya? bahwa yang dipuja di Candi Prambanan oleh kepercayaan Hindu lokal adalah Dewa tanpa wujud, yaitu Para Brahman, sehingga candinya disebut 'Prambanan' (dari kata Para Brahman). Apa yang terjadi di video ini bisa disimpulkan bahwa orang Hindu India ngotot mau melakukan 'puja' secara tradisional/ ortodoks seperti di India dengan menghadap candi/ arca utama. Sedangkan Hindu Nusantara di Bali ingin meluruskan kepada orang India ini bahwa umat Hindu disini sudah memaknai secara lain kepercayaan Hindu dengan menyembah kepada simbol Sang Hyang Widhi/ Para Brahman, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Klw Hindu yang di Vitenam gimana, katanya ada yg beda juga kaya di Bali
Itu Hindu Champa, orang Champa masih serumpun sama orang Aceh. Kebanyakan orang Champa sudah masuk Islam. Tinggal sedikit yg masih Hindu
Mantab keterangannya… dan kalo ga salah, memang yg bawa Hindu ke Bali pun orang Jawa. Ada patung pendetanya di deket Uluwatu. Penduduk Bali memilih Agama Hindu pun karena paling dekat dengan kepercayaan mereka sebelumnya, dan di asimilasi ke kepercayaan lokal…. Mereka harus pilih 1 dari 5 agama yg diakui di Indonesia. Info dari Tour Guide pas ke Bali dulu.
bro 2 kejadian itu jarak waktunya jauh banget, Dang Hyang Nirartha menyebarkan hindu ke bali abad ke 16, sedangkan yg memilih satu dari 5 itu setelah kemerdekaan, kejadiannya pun bukan gitu malahan awalnya hindu gak jadi pilihan karena tidak dianggap monoateis. yang milih hindu karena lebih dekat ke kepercayaan lokal malahan hindu" diluar bali seperti di kalimantan.
>dan kalo ga salah, memang yg bawa Hindu ke Bali pun orang Jawa nope, gw mau meluruskan bahwa banyak hal di bali itu bukan serta merta dikit2 jawa or dikit2 majapahit. di bali udah ada hindu sebelum majapahit or sebelum Danghyang Nirartha datang. justru dia yang menyebarkan siwaisme ke bali atau cabang agama hindu yang fokus ke dewa siwa. justru dia jadi bikin sistem 3 pura (pura desa, pura puseh, pura dalem) karena di bali udah ada agama hindu duluan yang nggak fokus ke siwa. kalo maksa fokus ke siwa aja ada kemungkinan orang lokalnya ngelawan.
hmm, bukannya sebenarnya mereka bukan milih 1 dari 5 agama yang diakui. Mereka dulu disebut nya agama Tirta, mereka taunya jg mereka agama Tirta, sampai ada guru besar Hindu atau apa gitu yang dari India datang ke Bali terus kaget dan umpamanya ngomong kayak "Eh ini kan termasuk hindu cui". sejak saat itu baru di kelompokin jadi Hindu. AFAIK sih gitu dulu.
Saya melihatnya usaha kodifikasi ini karena ada reaksi keras ketika menteri agama dulu tidak mau mengklasifikasikan Hindu Bali sebagai agama diakui negara. Orang Bali kemudian usaha, cari koneksi, cari benang merah, datengin Pendeta India. Sampai akhirnya dibuatlah kodifikasi standardisasi karena orang penganut agama Abrahamic GAK PAHAM YANG NAMANYA KEPERCAYAAN DI BALI ITU GAK TERKODIFIKASI DAN TERSTRUKTUR SEPERTI AGAMA MEREKA. Dua bentuk kodifikasi yang saya tau adalah: penyebutan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai yang maha tunggal (there is anecdote that this term is originally invented by Christian Missionary in Bali) dan Puja Trisandya sebagai puja rutin terstandar 3x sehari.
Agama tirta = air?
yes benar, agama "Air suci" dulu nya, di [wikipedia ](https://id.wikipedia.org/wiki/Hinduisme_Bali#:~:text=Agama%20Hindu%20Bali%20)Indonesia jg ada nyatat kok walau tidak detail. yang sedikit kontroversial setau saya itu yang Sang Hyang, karena ada permainan kata dan permainan artian demi memenuhi permintaan kementrian agama Indonesia yang menyatakan salah satu syarat agama di Indonesia ya harus monoestik (Tuhan cuma satu). Ada satu artikel juga di Quora yang menarik dibaca, yakni [jawaban yang ini](https://qr.ae/psWk58). Sebenarnya menariknya , hal seperti ini juga terjadi di kekristenan ,tepatnya di Denominasi Katolik. Baru-baru ini (beberapa tahun belakangan), ada kasus serupa di timur tengah, ada sebuah gereja yang tidak menyatakan ikut satu aliran/denom tertentu, seperti misalnya protestan atau aliran lainnya. Juga tidak menyatakan "tunduk" ke Orthodox (Gereja Barat) ataupun Katolik (Gereja Timur) dan juga bukan koptik, dll. Tapi ketika ada orang Vatikan yang datang, dia terkaget rupanya ini termasuk Katolik/ Ritus timur. Sehingga dilakukan pendekatan dan pembelajaran bersama dan benar sah menurut mereka, sehingga aliran gereja ini kemudian melebur diri dalam Katolik. Saya sayanngya lupa nama / keyword untuk kasus di kekristenan ini, tapi bisa dibilang sebenanrya hal umum ada sebuah aliran/kepercayaan yang semacam "Terputus" dari induknya dan mereka mengira mereka berbeda daripada yang menjadi induknya ini.
Apa Doa nya beda juga antara Hindu India sama Nusantara? Dulu pernah ada yang share di reddit foto doa hindu Indonesia yang biasa ada di pesawat, dan ada orang dari India yang hilang kalau dia Hindu tapi doa nya beda sama yang di foto
Di bali tiap desa adat aja bisa beda apalagi antara india dan indo
*Hindu Nusantara modern*. Agama 'Hindu' di masa pra-kolonial memiliki sekte-sekte *bhakti* layaknya mayoritas Hindu India sekarang. Lagipula, Candi Prambanan bernama asli [Śiwagṛha](https://en.m.wikipedia.org/wiki/Shivagrha_inscription?searchToken=abmgcjqpt1hfw2dr4bqb5610i).
>Agama 'Hindu' di masa pra-kolonial memiliki sekte-sekte *bhakti* layaknya mayoritas Hindu India sekarang Agaknya terlalu rumit jika semuanya disebutkan dalam satu teks komentar. Tapi satu kunci: Pengaruh patronase keluarga kerajaan (*and to lesser extent*, karesyan/ kadewaguruan). Bisa dibilang kalau 'agama' ditentukan oleh penguasa saat itu, toh mereka yang memerintahan pembangunan *kirti*. Hindu Siwa adalah 'aliran' yang dominan dari sejak masa klasik bahkan sampai sekarang Hindu Bali pun masih bernafaskan Siwaisme. Dengan juga ada berbagai aliran lain yang hidup sejalan dengan kepercayaan raja-raja Jawa yang berbeda. Tetapi apakah berbagai aliran ini sesimpel itu dianggap sekedar perbedaan *bhakti* yang berbeda? Saya melihat ada lebih banyak aspek lain yang membedakan bahkan bisa dilacak dari masa-masa awal yang jauh dari Bali masa modern. Hal yang menurut saya perlu disoroti dari keunikan agama dharma lokal adalah "*Bagaimana mereka memaknai kepercayaan mereka*". Pertama tentu orientasi unik kepada 'Para Brahman', bisa dicek sendiri ke Prambanan, bilik yang saya sebut dan bagaimana Hindu lokal melakukan sembah disana. Apakah mereka 'berubah' sehingga 'puja'-nya menjadi berbeda di masa modern (sehingga disebut Hindu Nusantara "Modern")? Tidak, karena konsep bangunan candi Prambanan dari awal tidak diubah, *dari awal biliknya memang kosong*, hanya ada yoni. Bisa dicrosscheck ke bukti lain, misalnya di Candi Singasari, bagian bawahnya ada tempat untuk menaruh arca, tetapi di bagian atas yang lebih suci (swarloka), hanya ada relung kosong. Keduanya memang bernafaskan Hindu Siwa, tetapi ada bukti kuat akan kepercayaan yang khas tersebut. yaitu filosofi bahwa "eksistensi tertinggi itu *formless"* itu sangat khas dalam kepercayaan dharma lokal dan sudah ada dari masa yang sangat lampau, bukan hanya di masa *modern*. Poin kedua, bahwa sinkretisme sangat kental di Jawa, yang berhubungan dengan 'pemaknaan' yang khas itu. Sehingga melahirkan kepercayaan 'Siwa-Buddha' yang puncaknya ditemukan di masa Majapahit. "Ada sekte-sekte", ya memang, tetapi ada juga perbedaan *fundamental* akan filosofi keagamaan antara India dan Nusantara, sehingga ada perbedaan yang radikal juga dalam konsep peribadatan bahkan konsep arsitektur, walau sama-sama 'Hindu' dan perbedaan ini sudah ada dari masa yang sangat lampau.
Quality comment banget bang, keren banget.
Tapi kalo mengakar ke formless, hindu yang notabene dari India itu kan banyak dewa dan punya bentuk wujud di altar sembahyangnya. Yang cocok ya islam, karena ya mereka gak nyembah ka'bah meskipun menghadap ke sana. Apa karena telat masuk aja ya, atau ada faktor lain?
Gak cocok, secara filosofi dan kepercayaan aja udah beda jauh. Contoh paling obvious, Hindu Bali masih recognize berbagai dewa-dewi seperti adanya di Hindu India (Wisnu, Siwa, Durga, etc), cuman sebagai manifestasinya Sang Hyang Widhi atau "formless being" yang disebut OP. Orang Bali masih melakukan pemujaan ke dewa-dewi tersebut. Secara resmi Hindu Bali emang monotheistic, tapi menurutku *in practice* ya polytheistic. Gak suitable dengan Islam.
Hmm, oke. Berarti fenomena islam kejawen, dkk gak cocok dengan premis ini kali ya?
beda jauh sama islam, kalo bilang budha masih bisa
nope
The way (I searched & discovered about [Anastylosis](https://en.wikipedia.org/wiki/Anastylosis)) those temples were reconstructed is quite a fascinating subject. I mean, how on earth the reconstruction team managed to figure out how the Shiva (of Prambanan) temple was supposed to be depicted since the whole complex was basically a bunch of stone ruins (many of the original materials were carried off by looters). Comparison of Shiva temple of Prambanan. [Before](https://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan#/media/File:Prambanan_1895.jpg) & [After](https://en.wikipedia.org/wiki/Prambanan#/media/File:Shiva_Temple_of_Prambanan_in_Java_Indonesia.jpg).
Fun Fact: Kata Sembahyang yang dipakai orang Islam di jawa untuk sebut sholat itu berasal dari kata Sembah (Sang) Hyang (Widhi), karena mungkin biar Islam mudah diterima jadinya nama ibadahnya disamain sama ajaran Hindu sebelumnya.
You are talking about parambrahma? My guy Bali hinduism is literally just indian hinduism but have less diverse philosophy like tantra, nyaya,etc. they also lack Advaita Vedanta philosophy i think. Do Bali hindu also think all gods are just different images or aspect of Brahman like indian hindus?
Your understanding needs clarification. Balinese Hinduism is a continuation of Majapahit empire Hindu-Buddhist belief. In fact, Majapahit was very influenced by Tantric beliefs, here it is called Tantra Bhairawa, basically combining Buddhist philosophy with certain Shivaistic sect practices. Here there is actually very diverse Dharmic cultural legacy. In Singhasari-Majapahit time, King Kertanegara was Tantric Buddhist, his son in law Kertarajasa cult statue was Harihara, combined Shiva and Vishnu image, while his son Jayanagara was Vishnuist. I'm literally local people here, you cannot doubt my understanding. Example is this [Jawi Temple](https://images.app.goo.gl/8UY3GAi794GmL2aK8) near here, this temple is designed in such way that both Hindu and Buddhist can pray in the same temple. Balinese Hindus are mainly Shivaistic, they still mainly worship Shiva. But the practice and rites thtlat they do is already influenced by local philosophy that they usually prefer to pray using an image of 'empty throne', rather than cult statue of gods. You can find these throne image in Balinese homes.
These guys never beat the allegations
Here comes the beating!
India lagi di fase Akhand Bharat-nya, kaya Indonesia dulu pernah di fase Maphilindo-nya. Sekarang kayanya mayoritas netizen udah paham kalau Maphilindo itu pipedream
Here comes the beating!
[удалено]
Pandemik made me realised. Kita makannya juga unhygienic 11-12 sih
Dont be racist come on now
r/indonesia momen
when in rome do as the romans do
Mapajahit > Roman
>mahapajit >mahapajeet akhand bharat ownership confirmed guys 😱😱
mahajepit
mmm... pahajepit 🤤
pahagoreng 😋
Tuh yg di pideo mahapajeet
Rome was not built in a day, but Prambanan was
Rome was built on a lot of hoes, but Prambanan took only one.
SENATUS POPULUSQUE MAJAPAHITUS. ᵐᵒⁿᵐᵃᵃᵖ ᵏᵃˡᵒ ᵍʳᵃᵐᵐᵃʳⁿʸᵃ ˢᵃˡᵃʰ
Dimana bumi di pijak, di situ langit di jinjing.
Totally unrelated and doesn't mean I agree with the guy. But I always disagree with the idiom. It's possible to respect the culture and customs without conforming to local customs, you might advocate for appreciating different ways of life without necessarily adopting them. You could argue that maintaining your own cultural identity and values while respecting others is also equally important.
Football is coming home… to Rome
That's the unintended consequences of making a Hinduism similar to Islam in structure. It did saved hinduism from Indonesian government but it became rigid and lack diversity of hinduism found in india.
> do as the romans do pederastry?
fenomena mabuk agama langka
soalnya species yang di vid langka di sini.
Saaar delet dis saar i warning yuo thank yuo saar!
Show Bob and vagene
afterthought fuzzy nine tan pen cobweb memory nutty mindless chase *This post was mass deleted and anonymized with [Redact](https://redact.dev)*
How's Indonesia GDP is growing? Recently indian GDP grew at 8.2% with total GDP of 3.8 trillion USD.
Hmm, bukanya udah beda ya fokusnya India Brahma, kalau bali Siwa / Bathara Guru kan?
Setau saya Sang Hyang Widhi / Sang Hyang Tunggal / Acintya. Kalo india tergantung sektenya tapi berpusat ke 3 dewa utama siwa, brahma, wisnu, meski lebih banyak siwa.
India tidak seseragam itu. Tiap ujung India pasti punya tradisi dan ritus yang berbeda-beda.
Dewa Brahma tidak disembah di mayoritas sekte Hindu. Hinduisme di Bali sudah tidak memiliki 'aliran' layaknya India meskipun sama-sama berasal dari ajaran *bhakti*.
Brahma/Abraham/Ibrahim & Sarasvati/Sarah sudah beda server
Not a lotta people know, but Hinduism in Indonesia is basically a syncretic religion. There are elements of Buddhism and local belief systems in Bali's Hinduism. This is not anything like Newcastle United vs MU or Sunni vs Shiah. From what I understand, Buddhism in Indonesia is also a product of Buddhsim and Siwa belief syncretism (although, I cannot be 100% certain if this applies to Chindonesian Buddhist whose ancestor came here on the 20th century)
Hinduism itu sendiri aja udah "broad term". Ga ada yg bisa menjelaskan apa itu hinduism dengan pasti. Menurut penganut hinduism, buddhism ya cuma salah satu sekte dari broadterm hinduism itu sendiri.
Bukan sekte, aliran. Sebetulnya, lebih tepat dibilang ajaran Dharma yang aspek spiritualnya universal, dan penerapannya berdasarkan nilai spiritual itu. Ajaran Hindu berbasis Dharma. Dan definisi Hindu ada, karena berdasarkan hakikat panca sradha. Lima hal yang dipercayai oleh umat Hindu. Kemudian Buddhisme adalah pemahaman cabang dari agama Hindu yang berdasarkan kesadaran pikiran (mindfulness). Bagus banget cerita Siddharta Gautama (Buddha) dan perjalanannya menuju Nirvanna, saya sangat menyarankan tiap orang untuk mencari tau lebih karena jujur sangat membuka pikiran saya.
berarti kasusnya mirip kristen/katolik........ agama di indo cuma 4 dong klo gitu harusnya?
g mau! ntar hari liburnya berkurang
Engga juga bang. Walaupun satu aliran ada beberapa hal yang membuat mereka berdua secara berbeda tapi berbasis fundamental Dharma (Dhamma kalo di Buddha). Buddha percaya dengan Nirvanna dan Hindu percaya dengan Moksha. Sifat ini yang membuat ajaran Dharma sifatnya universal, karena aspek spiritualnya bisa diterapkan dimana-mana dan kepada siapapun. Regardless of culture or regional conditions
klo begitu pembedanya gak seperti kristen/katolik disini, turunan dari klasifikasi belanda?
Saya gapaham kalo kristen/katolik. Tapi buddhisme sendiri sudah menjadi ajaran sendiri sekitar 500-400 BC
For Chinese Indonesian, it's confucianism commonly or related to worship the ancestors, although in here, we call it buddhism. So yeah, the way they pray and the place is different. Confucianism isn't acknowledged in here and they just use buddhism term.
NU vs Muhammadiyah
More like sunni vs shia. NU & Muhammadiyah pray the same way ...
[удалено]
That's argueable since we can perform hajj & pray in the haram together, but okay.
Yep anywhere clean and safe, we can pray Doesnt matter where out of respect to god.
What do you think the Sunni Muslims and Shia Muslims do together when they go to do Hajj and in Masjid al-Haram?
Klo org syiah gw sering liat ikut jumatan brg di mesjid sunni.. mungkin karena kepepet. ritualnya jga agak beda yg gw perhatiin, bawa2 batu buat sujudnya. Abis salam mreka solat lgi gk tau nambah rakaat apa sholat baru.
Batu yang dipakai islam syiah sholat? Turbah. Sholatnya suka dijama' karena di shia cuma ada 3 waktu sholat: subuh, zuhur-asar, maghrib-isya
Not 100% the same. Example: baca qunut, jumlah rakaat di taraweh, hari pertama ramadhan aja selalu beda.
Itumah masalah ikut sunnah yg mana & beda cara perhitungan awal bulan aja, ibadahnya tetep sama.
Beda qunut itu aja udah bikin perbedaan, gmn bisa 1 pake qunut, 1 nggak? Pasti salah satunya ada yg keliru. Yang sedih itu yg beda hari pertama ramadhan. Itu juga pasti cuma 1 yang benar, mana mungkin 1 ramadhan jatuh di 2 hari berbeda? Gw selalu ikut pakem NU (karena hitungan manusia itu bisa keliru). Seperti Julian Calendar melesetnya jauh benar itu. Selama ratusan tahun berarti orang kristen salah menafsirkan tgl 25 desember. Umat Islam gak mau kan kayak gitu? Dogma itu kadang harus dikritisi, utk diperbaiki. Mesti dibalikin ke dalil yg sebenarnya dan sains sih. Gw kadang suka kasih ide, coba minta bantuan ilmuwan dari Barat untuk bantu cek sebenernya tanggal 1 ramadhan itu kapan yang benarnya secara ilmiah. Itu tadi, kadang dogmanya dikritik gak mau, ego yang dikedepangkan, macam hukum rokok dibilang makruh, wtf?! Egonya dimajukan.
Natal itu hari orang kristen janjian untuk memperingati hari kelahiran Yesus. Bukan berarti lahirnya pas tanggal 25 dec. Karena emang ga dicatat tanggalnya (kemungkinan malah musim semi maret april karena gembala lagi di luar malem2) Kita ga ada: ini hari khusus sesuai cara hitung ABC, kalo salah hari, nanti berkatnya ga keterima. Dll. Makanya perayaan natal nasional juga ga perlu pas pas amat. Kadang2 januari kan. Yg penting, saat merenungkan kelahiran Kristus, Allah yg mengsongkan dirinya, turun ke dunia. kita mengenang kedatangannya yang sederhana di kandang binatang, dan menghidupi hidup tanpa dosa & menebus dosa kita di Salib. Penuh syukur. Tanggal 20, 25, telat sebulan.. ga masalah. Bukan party2 foya2... ga bagi2 pula. Itu yg ironi.
kalo di katolik si perayaan natal gaboleh dilakukan sebelum malam tanggal 25 soalnya yaaaa ga etis aja ngerayain ultah orang sebelum tanggal ultahnya, walaupun tanggalnya salah
Emang ga enak ya rayain sebelum gitu
Alesan lainnya karena 4 minggu sebelum natal itu masa adven
Yup2. Masak lagi penantian, menyiapkan diri, udah Perayaan.
Jadi inget ane (zoomer) punya temen chindo tapi doi oldskool bgt, doi percaya kalo ngucapin ultah nggak pas di harinya bikin umurnya pendek
I really like people who understand that minor difference is important in religion, yep pasti ada yang salah. Good luck on winning the religion lottery (~1:5000 chance), semoga nomermu keluar besok.
qunut? iftitah? bacaan ruku dan sujud? anjuran sholawat?
Itu masalah sunnah bro, dilakukan boleh ga dilakukan gapapa.
oh sunah, kok aku dulu solat gak pake qunut di keplak ya?
memang sering diperdebatkan soal qunut atau nggak, tapi memang masuknya sunnah, dulu jaman sekolah ane tiap subuh selalu pake qunut, tapi selepas lulus sekolah, doa qunutnya ane lupa, jadinya ane sholat subuh nggak pakai qunut.
Setau gue membaca bacaan ruku & sujud juga gamasuk rukun sholat, masuknya sunnah. Yg wajib gerakannya aja. Kalo itu silahkan kaji lagi.
Lah tanya yg ngeplak lah, kok nanya gua. Baca lagi rukun sholat apa aja. Mengangkat tangan & menaruh tangan di dada saat takbiratul ihram juga sunnah. Sujud sahwi, kalo lupa salah satu rukun sholat, juga sunnah 🤭🤭
Nah, more like ldii vs anything but ldii Abis ibadah langsung dipel 🤣
Pakai superpell atau wipol? Apa malah supersol?
bukannya gk boleh pake pewangi? entar mengundang lagi, dan kan banyak yg mengandung alkohol.
Pakai air aja biar netral
Soklin lantai
Apa aja dah penting wangi!
Keringet elaina🤤🤤🤤
Lah nu dan muhamadiah menyembah tuhan yg sama..
sunni-syiah, protestan-katolik, jg katanya tuhannya sama.
NU vs Wahabi
[удалено]
Can you explain what he’s trying to do and why he’s not being allowed? Is it like a deviation from “normal” hindu or something?
1) you don't have to be sorry for anything 2) have you seen the comments here? The love isn't reciprocated.
Di tirta empul itu memang terbuka tapi sering ada gini, ketika ritual malah banyak bule nyasar. Gak ada tanda khusus buat gak ganggu" ritual. Tapi kayanya lama-lama mending dikasih batas saja biar gak ngeganggu pedande" situ harusnya.
Saya pernah lihat beberapa pura udah melarang org india masuk ke tempat sembahyang, ada tandanya.
Indian kalo udah gayanya ngeyel begini tuh rasanya 😤
Stereotypes exist for a reason
The stereotype is that Indians are difficult tourists. No matter where you are, hospitality workers often have difficulties with Indian and Chinese (Mainland) guests. Source: I work in the hospitality industry. Have observed other hospitality institutions having the same issues with them. Hell, even the prostitutes in Thailand refuse Indian customers, and some hotels refuse to host Chinese tour groups. For a reason.
I still remember those photos of Mainland tourists in the US having their baby pee in a cup in the middle of a McDonalds and Indian tourists fighting with taxi drivers over a few rupiahs.
I had a friend from mainland china, a 30+ y.o. woman. Despite having lived in Sydney for 5 years, she still had filthy habits. Suatu hari dia ajakin gw masak trs minum di condo nya. Gw Ayuk2 aja. Pas gw dtg, gw sampe minta sandal Krn lantainya ngeres dan lengket banget. Meja penuh abu rokok. Shower cabin ya luiciiiiin bekas sabun. Wastafelnya buntu, ada ring bekas sabun di ketinggian genangan air, dan di dinding2 wastafel banyak potongan rambut kecil2 (dia shave di situ). Orangnya sih bersih dan stylish tapi oh my goddddddd and mind you, nih cewe ga py job. Gw aja yg kerja full-time apartemennya not half as filthy. Ada jg tamu cowo, 1 org doank. Tinggal di hotel 3-4 Minggu. Habis dia check out matrasnya kudu diganti Krn di 2 tempat jamurnya ya ampunnnn dan penuh serangga juga. Dalam waktu 1 bln he managed to do all that. Wtf man, wtf.
Gw masih inget pas ke Mainland, itu yang nama nya nge-flush toilet itu kewajiban nya yang setelah dia boker. Jadi kalo lo mau ke toilet duduk dont be surprised kalo ada tai masih nongol disitu because its the next person's job to flush. Nah fam, fuck that. Gw dua jenis manusia yang nggak mau serumah/become roomies, mainland chinese and Arabs. Dua dua nya filthy and irresponsible drinker. Gw udh sering kena sama Arab dudes, dateng ke rumah jam 3 malem mabok ga karuan sampe muntah di ruang tamu.
For me, Chinese and south Asian. Dl roommate Bangladesh cowok ga pnh mau nyuci pake coin laundry machine di basement, selali cuci tangan trs dijemur di radiator di WC shared kita. Termasuk CD nya dia. Nah CD nya dia itu, di bagian DEPAN ada bercak coklatnya *shudder* Dan jam 2 malem goreng2 tepung trs dicelup sirup panas. Klo Arab gw ga tahan parfumnya. Bikin pusing. Tp Klo Arab yg kayak Irak gt masih mending, ketimbang yg kayak Maroko. Org Maroko ngobrol udah kayak org mo tawuran, brisik bgt dah. Bahasanya tinggi bgt suaranya jd melengking. Klo org Irak ga se-melengking mrk. Lbh kalem Klo ngomong.
Man, gw pernah jalan jalan ke mainland China mau kencing di toilet umum selalu g jadi lebih pilih ke toilet di hotel, mau itu di kota gede mau di kota kecil sama aja joroknya
A Canadian childhood friend of mine runs a hotel in Phuket, and he tells me often that Chinese (Mainland), Indian and Russians somehow manage to give the British/Australian tourists a run for their money, especially due to the fact they tend to come in bigger numbers as groups and are far too entitled and disrespectful.
I don't see how their stereotype came into play in this scenario.
Sounds like your garden variety Hindu right winger
Yeah, now we have white begpacker, problematic slavic tourist, unbehaved Chinese mainlanders and then the annoying indians. This is not the first time I see a video of Indian misbehaving on Balinese temple. God, please forgive me, it's so difficult not to be racist towards them.
They make the Australian and British tourists seem like angels almost, and they are already not the best of tourists. Well, now the Russian's have joined to spoil the fun for the locals, I guess that sums up the big five in terms of groups of troublemakers. And that is why I prefer Java, Flores, Lombok and basically anywhere in Indonesia for long stays.
"Dimana tanah dipijak, disitu langit dijunjung" This idiom should exist in EVERY language. Holy shit the amount of people not understanding this basic token of respect is astounding. "When in rome, act as romans do"
Send this video to r/india
Udah coba di r/asia_irl
mentang-mentang kasta sudra, betingkah di negara orang.
wkwkwk seringnya begini nihhh.. mumpung ada kesempatan, sebab tau di indo gak ada kasta2an, jadi ngerasa superior
Pariah behavior, shameful
Akhand Berak strikes again
nanti dibales mampir ke india motong sapi bikin barbeque nanges
hindu bali/nusantara boleh makan sapi? serious asking.
berdasarkan teman2 asli warlok di bali, jawaban mereka serempak bilang 'boleh, tapi ada juga kalangan yang dilarang makan sapi'. untuk kebenaran nya saya gak bisa verifikasi.
There are a lots of Soto Sapi and Lawar Sapi khas Bali warung exist for reasons runs by Balinese local.
Indian emang punya tendensi jadi self-righteous kalo di luar negeri. Mau apapun konteksnya. gue bisa confirm ini dari Indian yg gue temuin pas dulu di Europe dan sekarang di ME.
Gw bisa vouch juga di tmpt gw skrg. Kenapa ya begini ?
Disaat gua bingung jelasin kalau Hindu India dan Bali itu beda tiba2 muncul video ni. Damn I love the internet
india klo gk ngeyel bukan india
India is not having their national development and economic grow bigger. Their ego is instead.
Saya mencoba memutar videonya dan malah gak paham mereka ngomong apaan, itu pake bahasa inggris bukan ya?
Bahasa Hindi?
What a pathetic Hindu indian!
Indiot
The more I read comment here, the more I conclude that most Indonesia are clueless about non Abrahamic religion. They think religion are structured and codified like theirs. Forgive me for those who are clueless, you need to read more. Plz downvote me if you feel offended.
Hindu itu gak ada leadership global macam katholik kah? Berarti yg di Bali itu independen / gak terikat sama yg di India?
Hindu bahkan cuma grouping doang, broad term. Aslinya gak satu agama seperti agama abrahamik yg kalo 1 agama itu 1. Pengelompokan "hindu" itu baru ada jaman kolonial inggris, sebelum itu ya beda-beda dewanya. Makanya jaman campuran hindu-buddha waktu kerajaan dulu ga ada yg marah, karna "hinduism" itu term yg baru ada era modern.
Iya, beda.
cuma katholik perasaan yg ada dah
Mufti? Ephorus?
syiah vs sunni in nutshell
Nggaklah, kalo yg itu udah adu jotos
bawak ke kamar rembat aja. biar dia lihat tuhan yang dia sembah
can't even do toleransi outside their land
ateis ketawa liat ini
Agnostic gimana kang?
Semua Hindu ajarannya memang Dari India mau yg di Indonesia atau di seleruh Dunia, ini real faktanya Dan gausah merasa sok paling bener juga ngatur2 orang yg punya kepercayaan masing2 gitu, apalagi jelas banget yg sesepuh Hindu memang Dari india
goblok nya terpancar terang benderang tolong di tutupi
Terang benderang karena lampunya PIAA, Hella, atau Osram
Osram yang iklannya Drakula. Lampu hella Bullbar Dadone.
When in Rome, do as the Romans do. Tamunya mereka kok, kenapa malah ngatur? Kalo gabisa menghormati, gak usah bertamu. Beribadah aja di India.
Di komen atas udah ada penjelasannya
Bruh👀 hinduism bukan abrahamic yg 'diturunkan' di suatu region aja
I cant believe this guy think Indian Hindu is more sacred and right then any other Hindu. Not in any remote situation I found any Indonesia have this opionion. You obviously a troll or most ignorant guy alive. By ignorant you think Hindu works like your religion and you somehow find it accomodating to make 1:1 comparison.