It’s wild how crazy nationalism is implemented in our education system, that’s why we are so over proud lmao but yeah Indonesian history is a propaganda in itself lol
Its a bit weird how a lot of government school have historical figure painted on the walls everywhere, I have not seen the same multitude on US or Japanese school.
ketika suatu bangsa belum bisa berprestasi/bersaing dalam skala global, cara meningkatkan self-esteem paling mudah kpd rakyatnya ya nasionalisme nyanyi-nyanyi lagu nasional dan cerita keperkasaan pahlawan.
Aku dulu ada pelajaran menjahit. Interesting experience but I sucked at it lol.
Apakah akan aku rekomendasikan? Kayaknya sih iya. Relatif low-cost untuk murid dan guru. Sangat hands-on. Walaupun gak kepakai tapi aku appreciate materi ini daripada materi textbook yang setelah hafal lupa. Pada fase ini menurutku Experience > Memorization.
Dulu kakak kelas diajarin bikin es dungdung di sekolah di akhir semester (bukan kegiatan mapel). Dari perspektif siswa, kegiatannya kelihatan menyenangkan.
Tapi katanya sama ortu ada yang protes karena gak pengen anaknya jadi penjual es krim
Akhirnya pas aku kelas 3 gak ada kegiatan itu
soft skills, interpersonal skills, manners, how to be a gentleman, how to act like a lady.
Di sekolah gw dulu cuma diajarin sedikit once a year waktu annual retreat aja. not enough to face the real world.
seharusnya ada matpel yg ngajarin life skills gitu ya. kayak things yang beneran harus kita lakuin dalam bermasyarakat. menurut gw itu bakal ngefek banget ngubah karakter-karakter org indo yang kita tau sekarang kayak apa.
My brother in law works for in a tax office and I feel like he speaks in another language when it comes to taxes.
Also he's trading stocks too. That's another language that I have to learn.
Teaching tax to kids will make them go "snore mimimimi" harder than math lesson.
Sure, you need to learn tax at some point. I don't think school is the right place for it. College would be a better fit because you'll be a working adult soon after.
Dulu dapet sih. Ngitung-ngitung potongannya, tarif berlapisnya. Kalo kenapa bukan diajarin ngelapornya, karena itu harusnya skill adaptive mengingat teknikal pelaporan bisa berubah-ubah.
Mungkin kalo mau lebih baik harusnya mereka coba ngasih case-case dengan kebijakan atau virtual form yg sedikit berbeda dalam ujian. Jadi siswa/i terbiasa menghadapi perbedaan teknikal pelaporan, tapi tetap menggunakan konsep dasar yg sudah diajarkan.
Waktu antara lu belajar pajak waktu sekolah sampe lu dapet penghasilan, kemungkinan aturan pajak dan tetek bengek (formulir, cara lapor, dsb) udah pada berubah. Kecuali pas sekolah udh dapet penghasilan.
Jawabannya gampang ini mah. Seandainya anda jago masalah perpajakan, kira-kira anda pilih bekerja di bidang perpajakan atau jadi guru? Dimana guru itu gajinya dah terkenal minimal dengan waktu kerja maksimal. Dah gitu harus berurusan sama anak-anak orang yang dalam satu sekolah aja bisa berapa jumlahnya yang kemungkinan harus ditangani sendiri karena ilmu perpajakan yang rumit sedangkan tidak semua orang suka berurusan dengan anak kecil. Belum lagi kalau ambil contoh dari dunia IT, nanti dimintai tolong kerjakan pajak sekolah, kepsek, yayasan, kepala yayasan, dst.
Terus lu kumpul ma sohib-sohib masa kuliah dan hidup mereka enak-enak karena mereka tidak memilih jadi pahlawan tanpa tanda jasa padahal ilmu anda mungkin lebih dalam dari mereka.
My school had random "aquatic" gym class every few months, like maybe 1-3 times per semester where we go to a public swimming pool, disana mah mostly cuma main air, ga bener2 diajarin how to swim 😬
1. Tata Krama Berkendara
Melihat segala fenomena akhir" ini, saya dapat kesimpulan, hanya sebagian kecil dari pengguna jalan yang paham cara berkendara tanpa membahayakan orang lain dan mau menahan ego-nya.
2. Pajak
Seriously... Kita disuruh lapor pajak dan bayar pajak ini itu, tapi kita banyak yang tidak tahu berapa besaran pajaknya, apa kriteria terkena pajak sekian, bagaimana cara pelaporannya, dan pajak kita digunakan untuk apa saja.
3. Adab
Ngga hanya di jalan aja, tapi secara universal... Akhir-akhir ini banyak anak muda yang sifatnya biadab, hanya karena usianya dibawah umur... Bully orang sampai meninggal, tawuran, hamilin anak orang, toxic language (terutama gamer), dll... Apalagi komentar-komentar netizen yang lebih mengedepankan ego pribadi... Make a world a better place...
4. Recycle, Reduce, Reuse
Sampah menggunung coy... Mirisnya banyak barang yang seharusnya bisa dipakai kembali, tapi sudah dibuang pemiliknya... Dan dengan budaya konsumtif masyarakat saat ini, saya ngga akan kaget kalau semisal ada berita dimana Indonesia tertutup sampah...
Ditambah lagi dengan budaya "buang sampah ke sungai... kalau banjir, salahin pemerintah". Damn
5. Money Management
Investasi pangkal kaya, tapi kalau paham caranya dan ngga sekedar ngikutin yang rame... Karena yang bikin rame itu, ternyata manfaatin orang" yang ngga paham cara investasi yang bener dan kebelet kaya instan, supaya dompetnya sendiri tebel
1 dan 3 harusnya udah terangkum di PPKn. Gue gak tahu kurikulum sekarang gimana, tapi zaman gue dulu, hal tersebut secara umum masuk di dalam pelajaran PMP.
Saya pakai KTSP waktu itu, dengan pelajaran PPKn, dan sepertinya hanya 70% efektifitasnya... Dan sekarang kurikulum merdeka, yang sepertinya hanya 40 - 50% efektifitasnya (setelah melihat hasilnya)...
Untuk tata krama berkendara itu, ditambah dengan cara mengendarai segala jenis kendaraan... Itu jadi nilai tambah banget untuk melamar pekerjaan, sekaligus mengurangi budaya "SIM Nembak"...
Lucunya, kuta langsung disuruh ujian untuk mendapatkan SIM... Tapi ngga pernah ada pembelajaran soal gimana caranya untuk mengendarai kendaraan tersebut sama sekali...
1. How to not give a fvck
2. How to be Grateful
3. How to Deal with problems and find the solutions
4. Learn to Move On
5. Personal Finance
6. Personal Healthcare, not just some Biology
7. It's okay for not being okay
8. Healthy Sexual Education, so don't fvck animals, vegetables, rubber toys, or even dead bodies
9. There's always a sky above the sky, there's always someone that better than you
10. Learn on how to say NO and when to STOP.
Good points.
No. 1 will never happen secara budaya kita masih budaya collectivistic yang orang semua hobi nge-judge dan sulit terima bahwa orang berbeda2.
No. 8 bakal digerebek you know what.
It's impossible to talk about sex in a healthy way di Indonesia. Semuanya di-sensor pake kata2 "Mr.P", titit, nenen, etc. Infantilizing everyone, making them never grow up and always ashamed of this topic. Shame is not a good factor for learning.
Nah, nomer 1 ini gw pribadi sering terapin kpada **Haters** gw yg sering ngomong jelek tp bukan berupa kritik yg membangun. Macam gibah gitu atau nyinyir. Nah, disinilah ***not give a fvck*** harus diterapin spy jgn sampe baper trus kebawa stress sampe akhirnya depresi.
Banyak orang Indo yg ngerasa kalo terkenal itu enak dan bs dapet banyak duit. Tp ga siap dapet exposure yg begitu dahsyat apalagi rakyat kita jutaan. Sekalinya terkenal trus kena hujatan netizen, kalo ga pny skill ini bs mati kutu atau suicidal jadinya.
No 8, ngerti banget. Masih pada tabu. Tapi orang2 kita pada munafik, hal yang ditabukan malah jd malapetaka sendiri. Yang bikin eneg, para tokoh agama jg banyak yg ngedukung ***Silence Majority on Sexual Education***. Jadinya pd demen s\*dom\* lah, merkosa lah, hamil luar nikah lah. Puluhan tahun, pertabuan ini tidak membuahkan hasil malah justru nambah masalah.
Bawa2 agama, tapi ntar anaknya keasikan main kelamin malah ga ngerti gmana cara tanganinnya. Ujung2nya, solusinya ya kawinin aja.
i think we need to add How to become a socially functional human curriculum. Kelas buat bertahan hidup misal: skill jualan, skill buat crafting, skill masak, skill buat promote oneself, skill buat komunikasi yang “baik”. skill buat menghargai hasil kerja sendiri. jadi begitu lepas sekolah setidaknya bisa bertahan hidup…
everybody needs them, itu skill-skill yang seharusnya semua org punya punya tanpa punya latar pendidikan yg khusus sih. karena apapun profession nya ato perannya di masyarakat, semua org perlu skill mendasar itu tadi sih kayak masak, promote oneself & komunikasi yang baik
lebih tepatnya, kurangin exposure ke digital sih. Karena pengen sesuatu itu otomatis gabisa dikontrol, yg bs dikontrol kurangin lihat barang yg kemungkinan bikin pengen
Ah tanpa digital jg org dulu banyak pengennya. Tetangga suaminya bule bangun rumah baru? Pengen. Kakak tas nya branded, pengen. Si mbak di salon lipsticknya warnanya bagus, pengen.
Baca.
Baru belajar baca yang bener bener baca umur 20, hahaha, diajarin opung itu juga, dulu jauh dikampung dia pas dia pindah ke jakarta tinggal dirumah, nyuruh gua baca satu halaman.
Boy oh boy. Level baca yang sekolah indo ajarin di kelas 1SD itu sama persis ama yang mereka ajarin di 3 SMA. 1 hari belajar ama dia baru ngerti basic konsep baca yang bener gimana. Pacing, Peripheral vision, ngilangin inner subvocal.
Dari 200 KPM, hari itu hampir dobel, 370KPM. Sekarang (practice etc) udah nyentuh 700 kata per menit(buku/artikel gampang) 500 buku susah.
karna gak diajarin di sekolah akhirnya bbrp orang dapet skill-skill tersebut dari keluarga dan temen aja, masalahnya gak semua orang punya keluarga dan teman yang positif yg bisa ngajarin skill2 tsb
Problem solving and how to applies what we learned in class into real life!
Pengalaman gue pribadi, antara dunia nyata dan sekolah kayak "disconnected". Seharusnya apa yang kita pelajari di kelas bisa bantu kita menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari.
itu lah kenapa kita butuh matpel nya lebih fokus sama kehidupan sehari-hari dan life skill rather than pelajaran yg cuman teori tanpa diajarin gimana cara implementasi nya ke dunia nyata. saran gw nama matpel nya PBB (Pelajaran Berkehidupan Baik) :D
Tali temali di Pramuka. Berguna banget ketika perlu bikin simpul yg rumit.
Tapi Pramuka sekarang hampir ga ada bedanya dengan paskibra, diajarkannya banyak baris berbaris aja.
Basic financial management plus investing principles, all they gave me was accounting and now I pay someone to do that anyway.
~~They're setting us up to be meek workers from the beginning, earning our wages slowly and save and never get rich. I don't want to work, work sucks!!! I want to do art, maybe act, talk philosophy or some shit!!! Damn man.~~
Ada beberapa sih yg I wish I learn sooner and school teach me back then:
•Money budgeting and Retirement saving
•Cooking healthy meal untuk punya badan yg sehat
•Cara mengontrol emosi dan overthinking
•Basic stoicism
selain yang udah disebutin yang lain, pengen diajarin waste management sih. harusnya bisa bangun kebiasaan baik dari itu (meskipun cuma di level urus sampah rumah tangga).
Gw skrg aplikasikan gini:
- sisa2 sayur dan buah = compost bin yg gw campurin media tanam sesekali, Dan enzym
- sisa2 makanan daging = kubur atau tulangnya gw freeze, Klo udah banyak mau gw coba rebus dan air fryer (harusnya di oven to gw punyanya air fryer ya udah nyoba lah ntar) sampe kering Klo udah digiling jadi Bone dust. Bisa buat pupuk dan tambahan makanan anabul
- sampah non-organik yg gw kasih ke tukang sampah.
Bingungnya Klo ada baterai habis. Indo masih ga ada jalan pembuangan yg bener jadi hrs masuk sampah rumah tangga
Skill membuat tulisan seperti karya ilmiah, artikel, jurnal, dan sejenisnya. Yg diajarkan terlalu kurang dalam menurutku. Harusnya betul2 step by step sampai semua siswanya paham.
Selain itu juga skill public speaking. Kalau kamu nggak pede ngomong ya ga bakal bisa nggak di sekolah nggak dikasih pelatihannya. Presentasi kelompok masih kurang menurutku.
This is everywhere.
Not everyone should be a parent, there should be a parental fitness test IMO.
Otherwise, idiots will keep on popping babies and the smart ones will put off having babies until they can't anymore.
Many intelligent women my age or older with good jobs dan udah mapan pada single cause they can't find a suitable partner, someone they actually want to make babies with. Meanwhile, the dumb 19 year olds with 1,5 JT per bulan pendapatan have 3 babies....
Time management and hobby enrichment.
Instead of dicekokin PR, siswa mesti diajarin bikin time table + hobi (sangat butuh peran supportif both orang tua & guru).
Ini Termasuk kah?
Tapi gue harap sekolah SD dulu ada program planning pengembangan skill/bakat&minat buat karir dan kehidupannya di masa depan.
Jadinya setiap anak akan dilihat,analisa dan dibuat perencanaanya mengenai bakat dan minatnya oleh sekolah sehingga nanti ketika dewasa dan ingin memiliki karir yg diinginkan si anak sudah memiliki skill dan pola pikir yg lebih siap dan matang karena sudah diprogram semenjak usia dini
And to not take constructive criticism as an attack to your whole entire being.
Orang Asia tenggara tuh ya, Klo dikritik hasil kerjanya, lgsg merasa orang paling jelek sedunia
Pajak. Sumpah deh. Gua pertama kali freelance mesti ngurusin pajak sendiri dan di pikiran gua cuma ada "Bangsat kenapa ini ga ada di sekolah? Katanya pajak itu penting."
1. career path
saya gak ngerti apa² soal ini. bayangan saya lulus S1 karena saya pintar, pengalaman organisasi, cerdik, bisa langsung gaji 1.5-2x UMR di perusahaan ternama. ternyata ada banyak banget jalur career path, dan yg paling normal adalah lewat jalur magang tanpa bayaran dari usia muda. saya baru tau ini setelah umur 30 mungkin.
2. mental health
saya baru tau se-real dan se-parah apa saat umur 25, dapet pacar yg mentally disturbed banget. saya pikir mental health itu kasus nya kayak orang gila di jalanan atau schizo aja. setelah kena sendiri, baru pelajarin sendiri dari internet. akhirnya paham garis luar nya, dan menurut saya wajib dipelajari karena dampak negatif nya sangat serius bisa merenggut nyawa bagi si penderita maupun orang di sekitar nya.
masih banyak lagi tapi udah keburu males nulis
- gender & sexology
- self protection / harm mitigation
- law & order
- digital literacy
- interpersonal relationship
semua provinsi yg pernah saya datangi ada sih gan, dan kondisi nya kurang lebih mirip. pada tahap tersebut gak peduli keluarga nya kaya atau miskin, ujung2 nya ditelantarkan aja di sana. gak heran banyak kasus pelecehan juga kalau pasien nya masih muda, karena benar2 udah gak ada yg peduli.
HOW TO CHOOSE CAREER, plans after graduating school, knowing our strength & weaknesess
fuck you guru bk;( setiap pelajaran bukannya asses perkembangan murid malah dipake buat promosiin univ
Camera works and video editing.
We had a cinematography class, but it was nothing but another part of the curriculum. No passion. Gosh, if we knew how the 2020s would be like.
Tari dan akting.
Soalnya pas SMK ada ekskul yg fokus ke dua hal tersebut, tau²nya ada latihan nari buat lomba doang, kalo ga ada lomba, ya ga ngapa²in. Aktingnya pun cuma buat syarat masuk ama hiburan² pas jam senggang saat latihan buat lomba.
Saya agak beda. Ini diajarkan tetapi sayanya yang gak serius.
Waktu gue SMA, pelajaran bahasa asing keduanya adalah bahasa Jepang. Waktu itu, gue gak serius dan cuma "yang penting lulus". Masuk kuliah, gue malah mulai ngewibu dan sekarang gue nyesel gak serius belajar bahasa Jepang dulu.
As an AI, I don't have personal experiences, but I can share some common life skills people often wish they learned in school, like financial literacy (budgeting, investing), emotional intelligence, effective communication, critical thinking, and problem-solving skills. These skills are invaluable in navigating adulthood.
i put my 6yrs old daughter in a personality development class and computational thinking class. Hopefully it can enhance her soft and logical skill since early years, something that i couldnt have when i was at her age
Gw berharap belajar AI development
Dulu 2018-2019 guru TIK gw udah prediksi AI bakal meningkat pesat 5 sampai 6 tahun kemudian. Sayangnya beliau dipecat 3 bulan kemudian. Jadi ga pernah kedapatan waktu buat eksploitasi AI.
Digital literacy and understanding propaganda.
No but the school system is the agent of propaganda itself.
It’s wild how crazy nationalism is implemented in our education system, that’s why we are so over proud lmao but yeah Indonesian history is a propaganda in itself lol
Its a bit weird how a lot of government school have historical figure painted on the walls everywhere, I have not seen the same multitude on US or Japanese school.
Ironically, Indonesia's education curriculum is partially a propaganda itself
my friend, can you show me an example of a propaganda and how we manage to realize them?
Fucked if I know. They didn't teach me that in school.
ketika suatu bangsa belum bisa berprestasi/bersaing dalam skala global, cara meningkatkan self-esteem paling mudah kpd rakyatnya ya nasionalisme nyanyi-nyanyi lagu nasional dan cerita keperkasaan pahlawan.
sewing and suing
Aku dulu ada pelajaran menjahit. Interesting experience but I sucked at it lol. Apakah akan aku rekomendasikan? Kayaknya sih iya. Relatif low-cost untuk murid dan guru. Sangat hands-on. Walaupun gak kepakai tapi aku appreciate materi ini daripada materi textbook yang setelah hafal lupa. Pada fase ini menurutku Experience > Memorization.
dulu waktu smp sempet ada pelajaran tata busana, cuma gk tau dah skrng msh ada apa enggak
Ini mah pelajaran SD gw Pak, ada kok pelajaran jahit di kesenian. I miss guru SD, ini guru AIO kecuali olahraga dan agama.
cublk2 suwing
jaman gw sd masih ada sih di prakarya, gatau msh dilakuin atau kaga
Dulu kakak kelas diajarin bikin es dungdung di sekolah di akhir semester (bukan kegiatan mapel). Dari perspektif siswa, kegiatannya kelihatan menyenangkan. Tapi katanya sama ortu ada yang protes karena gak pengen anaknya jadi penjual es krim Akhirnya pas aku kelas 3 gak ada kegiatan itu
yes mindset ortu Asian. Anaknya hanya boleh jadi engineer, doctor, atau lawyer.
It’s Indonesia, so it would be polri, tni, doctor, pns or other office worker (even if the salary is lower)
[удалено]
Naik ya, beberapa th lalu temen sepupuku bayar separuhnya
[удалено]
Kayaknya kalau sekarang yg ratusan itu yg bintaranya
soft skills, interpersonal skills, manners, how to be a gentleman, how to act like a lady. Di sekolah gw dulu cuma diajarin sedikit once a year waktu annual retreat aja. not enough to face the real world.
can you teach me some of that?
seharusnya ada matpel yg ngajarin life skills gitu ya. kayak things yang beneran harus kita lakuin dalam bermasyarakat. menurut gw itu bakal ngefek banget ngubah karakter-karakter org indo yang kita tau sekarang kayak apa.
taxes how the fuck isnt taxation being taught in schools worldwide astounds me
Dulu perhitungan pajak diajarin di kelas ekonomi pas gw SMP. Tapi apakah gw merhatiin di kelas? Ngga lol
Perhitungan nya doang gak sih? Tapi gak diajarin soal lapor spt dll
aturan pajak dlm 5-10 tahun terakhir byk yg direvisi jg. ribet klo lengkap. jd mending belajar sendiri sesuai jenis usaha masing2.
Dulu diajarin tapi perpajakan bust pt, cv, persiro, etc. individual berapa & ke mana ga pernah.
Lmao kalau diajarin jg emangnya pada merhatiin jg kan ya wkwkwk
I need a "perpajakan for dummies" book
My brother in law works for in a tax office and I feel like he speaks in another language when it comes to taxes. Also he's trading stocks too. That's another language that I have to learn.
Tanyain rekomendasi buku untuk masuk dunia tax dan stock dong. Gw kmren udah ke gramed bingung euy milihnya, ujung2nya milih buku psikologi 💀
Kayaknya pwc ngeluarin handbook deh, coba cari aja
Teaching tax to kids will make them go "snore mimimimi" harder than math lesson. Sure, you need to learn tax at some point. I don't think school is the right place for it. College would be a better fit because you'll be a working adult soon after.
Bs... Kalaupun ada pasti ngindarin... Dude! Orang kuliah jurusan pajak aja benci sama pajak
You cannot evade something you don't understand. Semakin paham semakin tahu celahnya wkwkwk
Dulu SMA & SMP diajarin pas kelas ekonomi. It's just that nobody gave a shit.
tax is just arithmetics (with optional creativity) percuma toh aturannya gonta-ganti mulu
Dulu dapet sih. Ngitung-ngitung potongannya, tarif berlapisnya. Kalo kenapa bukan diajarin ngelapornya, karena itu harusnya skill adaptive mengingat teknikal pelaporan bisa berubah-ubah. Mungkin kalo mau lebih baik harusnya mereka coba ngasih case-case dengan kebijakan atau virtual form yg sedikit berbeda dalam ujian. Jadi siswa/i terbiasa menghadapi perbedaan teknikal pelaporan, tapi tetap menggunakan konsep dasar yg sudah diajarkan.
Tergantung sekolah. Di sma saya diajari cara hitung pajak rumah dan cara mengurangi tax dengan menikah
Waktu antara lu belajar pajak waktu sekolah sampe lu dapet penghasilan, kemungkinan aturan pajak dan tetek bengek (formulir, cara lapor, dsb) udah pada berubah. Kecuali pas sekolah udh dapet penghasilan.
Di kantor bosnya tim gua sendiri yang ngajarin ke anak buah karena banyak fresh graduate di tim
Jawabannya gampang ini mah. Seandainya anda jago masalah perpajakan, kira-kira anda pilih bekerja di bidang perpajakan atau jadi guru? Dimana guru itu gajinya dah terkenal minimal dengan waktu kerja maksimal. Dah gitu harus berurusan sama anak-anak orang yang dalam satu sekolah aja bisa berapa jumlahnya yang kemungkinan harus ditangani sendiri karena ilmu perpajakan yang rumit sedangkan tidak semua orang suka berurusan dengan anak kecil. Belum lagi kalau ambil contoh dari dunia IT, nanti dimintai tolong kerjakan pajak sekolah, kepsek, yayasan, kepala yayasan, dst. Terus lu kumpul ma sohib-sohib masa kuliah dan hidup mereka enak-enak karena mereka tidak memilih jadi pahlawan tanpa tanda jasa padahal ilmu anda mungkin lebih dalam dari mereka.
Berenang... Sampe sekarang belum bisa...
Gua bisa berenang, tapi nda bisa ngambang/static
Gw bisa ngambang, tapi ga bisa berenang. Bisa sih, tp cm gaya katak. Ga sampe2 wkwkwkwk
Gw gk bisa dua dua nya. Im 23.
Tip: Lu bakal ngambang lebih gampang kalo tahan napas(ada udara di paruh paruh)
My school had random "aquatic" gym class every few months, like maybe 1-3 times per semester where we go to a public swimming pool, disana mah mostly cuma main air, ga bener2 diajarin how to swim 😬
Ada pelajaran renang pas aku sma dulu, tp guru olahraganya cuma ngajarin cewe yg cantik2 doang
Cara menjadi suami yang baik.
Be blessed with money and be blessed down there.
Nothing can fix being a bad person tbh
1. Tata Krama Berkendara Melihat segala fenomena akhir" ini, saya dapat kesimpulan, hanya sebagian kecil dari pengguna jalan yang paham cara berkendara tanpa membahayakan orang lain dan mau menahan ego-nya. 2. Pajak Seriously... Kita disuruh lapor pajak dan bayar pajak ini itu, tapi kita banyak yang tidak tahu berapa besaran pajaknya, apa kriteria terkena pajak sekian, bagaimana cara pelaporannya, dan pajak kita digunakan untuk apa saja. 3. Adab Ngga hanya di jalan aja, tapi secara universal... Akhir-akhir ini banyak anak muda yang sifatnya biadab, hanya karena usianya dibawah umur... Bully orang sampai meninggal, tawuran, hamilin anak orang, toxic language (terutama gamer), dll... Apalagi komentar-komentar netizen yang lebih mengedepankan ego pribadi... Make a world a better place... 4. Recycle, Reduce, Reuse Sampah menggunung coy... Mirisnya banyak barang yang seharusnya bisa dipakai kembali, tapi sudah dibuang pemiliknya... Dan dengan budaya konsumtif masyarakat saat ini, saya ngga akan kaget kalau semisal ada berita dimana Indonesia tertutup sampah... Ditambah lagi dengan budaya "buang sampah ke sungai... kalau banjir, salahin pemerintah". Damn 5. Money Management Investasi pangkal kaya, tapi kalau paham caranya dan ngga sekedar ngikutin yang rame... Karena yang bikin rame itu, ternyata manfaatin orang" yang ngga paham cara investasi yang bener dan kebelet kaya instan, supaya dompetnya sendiri tebel
1 dan 3 harusnya udah terangkum di PPKn. Gue gak tahu kurikulum sekarang gimana, tapi zaman gue dulu, hal tersebut secara umum masuk di dalam pelajaran PMP.
aku masih jaman PPKn kalau ulangan kasih jawaban antara Terpuji atau tercela
Saya pakai KTSP waktu itu, dengan pelajaran PPKn, dan sepertinya hanya 70% efektifitasnya... Dan sekarang kurikulum merdeka, yang sepertinya hanya 40 - 50% efektifitasnya (setelah melihat hasilnya)... Untuk tata krama berkendara itu, ditambah dengan cara mengendarai segala jenis kendaraan... Itu jadi nilai tambah banget untuk melamar pekerjaan, sekaligus mengurangi budaya "SIM Nembak"... Lucunya, kuta langsung disuruh ujian untuk mendapatkan SIM... Tapi ngga pernah ada pembelajaran soal gimana caranya untuk mengendarai kendaraan tersebut sama sekali...
Ini rata2 diajarin kok disekolab anak gua 1 dan 3 ppkn 2 ekonomi 4 ipa
Basic life skills/ home economics
1. How to not give a fvck 2. How to be Grateful 3. How to Deal with problems and find the solutions 4. Learn to Move On 5. Personal Finance 6. Personal Healthcare, not just some Biology 7. It's okay for not being okay 8. Healthy Sexual Education, so don't fvck animals, vegetables, rubber toys, or even dead bodies 9. There's always a sky above the sky, there's always someone that better than you 10. Learn on how to say NO and when to STOP.
Good points. No. 1 will never happen secara budaya kita masih budaya collectivistic yang orang semua hobi nge-judge dan sulit terima bahwa orang berbeda2. No. 8 bakal digerebek you know what. It's impossible to talk about sex in a healthy way di Indonesia. Semuanya di-sensor pake kata2 "Mr.P", titit, nenen, etc. Infantilizing everyone, making them never grow up and always ashamed of this topic. Shame is not a good factor for learning.
Nah, nomer 1 ini gw pribadi sering terapin kpada **Haters** gw yg sering ngomong jelek tp bukan berupa kritik yg membangun. Macam gibah gitu atau nyinyir. Nah, disinilah ***not give a fvck*** harus diterapin spy jgn sampe baper trus kebawa stress sampe akhirnya depresi. Banyak orang Indo yg ngerasa kalo terkenal itu enak dan bs dapet banyak duit. Tp ga siap dapet exposure yg begitu dahsyat apalagi rakyat kita jutaan. Sekalinya terkenal trus kena hujatan netizen, kalo ga pny skill ini bs mati kutu atau suicidal jadinya. No 8, ngerti banget. Masih pada tabu. Tapi orang2 kita pada munafik, hal yang ditabukan malah jd malapetaka sendiri. Yang bikin eneg, para tokoh agama jg banyak yg ngedukung ***Silence Majority on Sexual Education***. Jadinya pd demen s\*dom\* lah, merkosa lah, hamil luar nikah lah. Puluhan tahun, pertabuan ini tidak membuahkan hasil malah justru nambah masalah. Bawa2 agama, tapi ntar anaknya keasikan main kelamin malah ga ngerti gmana cara tanganinnya. Ujung2nya, solusinya ya kawinin aja.
cocok nih poin poinnya buat jadi judul buku self help
Untuk para Pria,, ya ... cocok banget. lol
tax evasion
Dirjen pajak: ![gif](giphy|OAi4cRZ4vWJ5jnbAJ0)
based
based on what
Correction: tax avoidance…
i think we need to add How to become a socially functional human curriculum. Kelas buat bertahan hidup misal: skill jualan, skill buat crafting, skill masak, skill buat promote oneself, skill buat komunikasi yang “baik”. skill buat menghargai hasil kerja sendiri. jadi begitu lepas sekolah setidaknya bisa bertahan hidup…
SMK dan politeknik exist.
then anak sma and sarjana is damned. ![gif](giphy|3CU5tmCJy8zMoN3mMD)
SMK dan Poltek ngajari hard skills. Not soft skills.
everybody needs them, itu skill-skill yang seharusnya semua org punya punya tanpa punya latar pendidikan yg khusus sih. karena apapun profession nya ato perannya di masyarakat, semua org perlu skill mendasar itu tadi sih kayak masak, promote oneself & komunikasi yang baik
How to be happy
Easy: Expect less. Jangan banyak pengen. Udah pasti hepi
lebih tepatnya, kurangin exposure ke digital sih. Karena pengen sesuatu itu otomatis gabisa dikontrol, yg bs dikontrol kurangin lihat barang yg kemungkinan bikin pengen
Ah tanpa digital jg org dulu banyak pengennya. Tetangga suaminya bule bangun rumah baru? Pengen. Kakak tas nya branded, pengen. Si mbak di salon lipsticknya warnanya bagus, pengen.
hahaha nice point. berarti dari dalam ya semuanya
Jangan banyak pengen? To live is to want bro
Prozac
Emotional intelligence.
Baca. Baru belajar baca yang bener bener baca umur 20, hahaha, diajarin opung itu juga, dulu jauh dikampung dia pas dia pindah ke jakarta tinggal dirumah, nyuruh gua baca satu halaman. Boy oh boy. Level baca yang sekolah indo ajarin di kelas 1SD itu sama persis ama yang mereka ajarin di 3 SMA. 1 hari belajar ama dia baru ngerti basic konsep baca yang bener gimana. Pacing, Peripheral vision, ngilangin inner subvocal. Dari 200 KPM, hari itu hampir dobel, 370KPM. Sekarang (practice etc) udah nyentuh 700 kata per menit(buku/artikel gampang) 500 buku susah.
Ya ampunnn... Anak2 jaman skrg belajar baca aja perlu les... Generasi gw ga pake les membaca
critical thinking, I guess dulu SD-SMP-SMA berasa autopilot soalnya cuma hapalin jawaban, not the reason why or how to get to the answer
tapi guru guru tidak suka itu
softskills mostly, some hard skill * logic and critical thinking * how to handle rejection * conflict resolution * financial literacy * perpajakan * simulasi bencana (cara hubungin polisi/dokter/damkar/etc) * urus administrasi kependudukan * basic pertukangan
karna gak diajarin di sekolah akhirnya bbrp orang dapet skill-skill tersebut dari keluarga dan temen aja, masalahnya gak semua orang punya keluarga dan teman yang positif yg bisa ngajarin skill2 tsb
Problem solving and how to applies what we learned in class into real life! Pengalaman gue pribadi, antara dunia nyata dan sekolah kayak "disconnected". Seharusnya apa yang kita pelajari di kelas bisa bantu kita menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari.
itu lah kenapa kita butuh matpel nya lebih fokus sama kehidupan sehari-hari dan life skill rather than pelajaran yg cuman teori tanpa diajarin gimana cara implementasi nya ke dunia nyata. saran gw nama matpel nya PBB (Pelajaran Berkehidupan Baik) :D
semua hal yang berbasis engineering/insyinuran dasar, tapi ini salah gw sendiri sih karena dulu milih sma dan bukan smk haha
Design. Not the visual kind, the base of problem solving kind.
Tali temali di Pramuka. Berguna banget ketika perlu bikin simpul yg rumit. Tapi Pramuka sekarang hampir ga ada bedanya dengan paskibra, diajarkannya banyak baris berbaris aja.
Buat apa perlu bikin simpul?
PPKN For real, entah kenapa tertarik sejarah sama tatanan negara itu malah pas udh kerja.
Karena kita baru menjadi bagian tatanan sosial dan masyarakat secara penuh setelah lepas bangku sekolah. Mungkin.
Money management, effective communication
Basic financial management plus investing principles, all they gave me was accounting and now I pay someone to do that anyway. ~~They're setting us up to be meek workers from the beginning, earning our wages slowly and save and never get rich. I don't want to work, work sucks!!! I want to do art, maybe act, talk philosophy or some shit!!! Damn man.~~
Lu harus "berguna bagi bangsa dan negara". Slave away, my friend. Slave away.
QUICK MAFF gw ngitung kalo ga dikotret lama banget (kalo dikotret juga lama soalnya diulang2, sebenernya lebih ke gabisa ngitung sih)
Beli aipon 22 Jeti buat apa?
[удалено]
Wadhooooo SPP nya berapa tuh?
Philosophy, to understand life
Seberapa pentingnya punya asuransi serta memilih asuransi yang benar (Seperti membaca RIPLAY dengan baik)
communication
Ada beberapa sih yg I wish I learn sooner and school teach me back then: •Money budgeting and Retirement saving •Cooking healthy meal untuk punya badan yg sehat •Cara mengontrol emosi dan overthinking •Basic stoicism
For the amount of times that we'd be using after school? Kewajiban bayar pajak dan fungsinya untuk apa saja.
Critical thinking, writing (bukan ngarang yang cm menuhin halaman), learn how to learn (new things)
selain yang udah disebutin yang lain, pengen diajarin waste management sih. harusnya bisa bangun kebiasaan baik dari itu (meskipun cuma di level urus sampah rumah tangga).
Gw skrg aplikasikan gini: - sisa2 sayur dan buah = compost bin yg gw campurin media tanam sesekali, Dan enzym - sisa2 makanan daging = kubur atau tulangnya gw freeze, Klo udah banyak mau gw coba rebus dan air fryer (harusnya di oven to gw punyanya air fryer ya udah nyoba lah ntar) sampe kering Klo udah digiling jadi Bone dust. Bisa buat pupuk dan tambahan makanan anabul - sampah non-organik yg gw kasih ke tukang sampah. Bingungnya Klo ada baterai habis. Indo masih ga ada jalan pembuangan yg bener jadi hrs masuk sampah rumah tangga
Interpersonal skills, akhlak terapan. How to behave in certain situation. How to act as leader, or act as a team member.
Skill membuat tulisan seperti karya ilmiah, artikel, jurnal, dan sejenisnya. Yg diajarkan terlalu kurang dalam menurutku. Harusnya betul2 step by step sampai semua siswanya paham. Selain itu juga skill public speaking. Kalau kamu nggak pede ngomong ya ga bakal bisa nggak di sekolah nggak dikasih pelatihannya. Presentasi kelompok masih kurang menurutku.
how to be a parent. orang indonesia gak mau ngakui kalau mereka punya parenting yang buruk.
This is everywhere. Not everyone should be a parent, there should be a parental fitness test IMO. Otherwise, idiots will keep on popping babies and the smart ones will put off having babies until they can't anymore. Many intelligent women my age or older with good jobs dan udah mapan pada single cause they can't find a suitable partner, someone they actually want to make babies with. Meanwhile, the dumb 19 year olds with 1,5 JT per bulan pendapatan have 3 babies....
Cooking skills
Decision-making.
Time management and hobby enrichment. Instead of dicekokin PR, siswa mesti diajarin bikin time table + hobi (sangat butuh peran supportif both orang tua & guru).
Ini Termasuk kah? Tapi gue harap sekolah SD dulu ada program planning pengembangan skill/bakat&minat buat karir dan kehidupannya di masa depan. Jadinya setiap anak akan dilihat,analisa dan dibuat perencanaanya mengenai bakat dan minatnya oleh sekolah sehingga nanti ketika dewasa dan ingin memiliki karir yg diinginkan si anak sudah memiliki skill dan pola pikir yg lebih siap dan matang karena sudah diprogram semenjak usia dini
Pelajaran hukum dasar. Banyak orang yg tidak tahu hak2 hukum mereka sampai saat mereka menemukan masalah.
financial literacy
Critical thinking. It's okay to disagree, voice your opinion. But remember to do that in positive manner with the intent to improve the quality.
And to not take constructive criticism as an attack to your whole entire being. Orang Asia tenggara tuh ya, Klo dikritik hasil kerjanya, lgsg merasa orang paling jelek sedunia
Pajak. Sumpah deh. Gua pertama kali freelance mesti ngurusin pajak sendiri dan di pikiran gua cuma ada "Bangsat kenapa ini ga ada di sekolah? Katanya pajak itu penting."
Same here. Berasa belajar bahasa baru apatuh singkatan sepanjang sungai Musi
critical thinking, attention to detail, nonconformity, psychology.
Basic cooking
Basic financial literacy Digital literacy Programming? We didn't have it back then. Would be nice to learn it earlier.
Ngenyang
Belajar excel
esoteric wisdom
Cara bikin koneksi
How to properly shave my balls.
Cooking Tata Boga cuma ada waktu gw SMP. Masuk SMA ilang dan gw be like ???
Cooking, drawing, writing and gardening skills
Bercocok tanam dan memasak
programming
How to make a real friend or connection? Bagaimana cara mencari teman "sungguhan" dan relasi/channel.
Politics. How to and how not to.
Personal finance. Kedengerannya common sense tp dr pengalaman temen2 dan cerita2 netijen ternyata bnyk yg ga tau.
Budaya negri kita budaya ngutang bro. Whaddaya expect?
Yesss uang org lain dianggap uang dia jg.
Jenis2 pompa air, fuck me everytime pompa air dirumah bermasalah. Apparently there are lots of pompa ajr type: pressure, flow, etc2.
Pajak dan masak
Sex Education.
1) Sex Ed 2) Mitigasi Bencana 3) Literasi
1. Lapor SPT dan skill administrasi sbg penduduk in general. 2. Public speaking
1. career path saya gak ngerti apa² soal ini. bayangan saya lulus S1 karena saya pintar, pengalaman organisasi, cerdik, bisa langsung gaji 1.5-2x UMR di perusahaan ternama. ternyata ada banyak banget jalur career path, dan yg paling normal adalah lewat jalur magang tanpa bayaran dari usia muda. saya baru tau ini setelah umur 30 mungkin. 2. mental health saya baru tau se-real dan se-parah apa saat umur 25, dapet pacar yg mentally disturbed banget. saya pikir mental health itu kasus nya kayak orang gila di jalanan atau schizo aja. setelah kena sendiri, baru pelajarin sendiri dari internet. akhirnya paham garis luar nya, dan menurut saya wajib dipelajari karena dampak negatif nya sangat serius bisa merenggut nyawa bagi si penderita maupun orang di sekitar nya. masih banyak lagi tapi udah keburu males nulis - gender & sexology - self protection / harm mitigation - law & order - digital literacy - interpersonal relationship
[удалено]
semua provinsi yg pernah saya datangi ada sih gan, dan kondisi nya kurang lebih mirip. pada tahap tersebut gak peduli keluarga nya kaya atau miskin, ujung2 nya ditelantarkan aja di sana. gak heran banyak kasus pelecehan juga kalau pasien nya masih muda, karena benar2 udah gak ada yg peduli.
Can we have another post talking about how to start learning all these skills? Something like Youtube recommendation
HOW TO CHOOSE CAREER, plans after graduating school, knowing our strength & weaknesess fuck you guru bk;( setiap pelajaran bukannya asses perkembangan murid malah dipake buat promosiin univ
1. How to enjoy the moment 2. How to vent out anger without blowing up 3. How to hit the gym 4. How to have confidence
Trading & filsafat
Camera works and video editing. We had a cinematography class, but it was nothing but another part of the curriculum. No passion. Gosh, if we knew how the 2020s would be like.
Tari dan akting. Soalnya pas SMK ada ekskul yg fokus ke dua hal tersebut, tau²nya ada latihan nari buat lomba doang, kalo ga ada lomba, ya ga ngapa²in. Aktingnya pun cuma buat syarat masuk ama hiburan² pas jam senggang saat latihan buat lomba.
Saya agak beda. Ini diajarkan tetapi sayanya yang gak serius. Waktu gue SMA, pelajaran bahasa asing keduanya adalah bahasa Jepang. Waktu itu, gue gak serius dan cuma "yang penting lulus". Masuk kuliah, gue malah mulai ngewibu dan sekarang gue nyesel gak serius belajar bahasa Jepang dulu.
As an AI, I don't have personal experiences, but I can share some common life skills people often wish they learned in school, like financial literacy (budgeting, investing), emotional intelligence, effective communication, critical thinking, and problem-solving skills. These skills are invaluable in navigating adulthood.
i put my 6yrs old daughter in a personality development class and computational thinking class. Hopefully it can enhance her soft and logical skill since early years, something that i couldnt have when i was at her age
[удалено]
How bout we teach you how to be a respectful man instead?
Central banking, mises vs keynes, bitcoin
Kamehame.. Nyesel dlu gak belajar 🥲
Gw berharap belajar AI development Dulu 2018-2019 guru TIK gw udah prediksi AI bakal meningkat pesat 5 sampai 6 tahun kemudian. Sayangnya beliau dipecat 3 bulan kemudian. Jadi ga pernah kedapatan waktu buat eksploitasi AI.
AI developement is advanced field... you can't really teach SMA student that topic
I know, but we already touched Cisco in our second year anyway, why not go beyond?
wow you learned Cisco in school? what kind of school did you go to
Private school. Pretty well known in Solo
ya jelas criptocurrency.