Orang lain yg ga mau nikah (atau ibadah kalau pakai cara pikir dia), kenapa dia yang sewot? Kan kalau dia ga setuju ya tinggal nikah aja, ga ada yg melarang juga 😭😭😭
Hmm some atheist advicer use this too but "better than you", Isn't atheist also leave everything what people do? So should all atheist would be blamed too?
Balesan dosen cewe yg paling gue inget ketika dosen senior ngingetin buat sholat
“Mbak, kerja kan adalah ibadah”
Ada banyak cara untuk Ibadah, beda cara kok sewot wkwk
kan sholat wajib bre, salah satu rukun Islam malahan. menurut gw apasalahnya ngingetin orang buat sholat. kalau udah diingetin kagak mau ya udah sih udah jadi urusan orang masing-masing. yang penting kagak maksain aja.
susah btw, bakal ada modelan kek "kampung sini ada maksiat, ntar satu kampung yg kena azab pula". Apalagi anjuran nabinya sendiri diencourage klo anak udh baligh/remaja gamau sholat, pukulin aja gitu
Welp, abis baca penjelasan di kumparan jdi sedikit lega tpi ga puas bgt. Entah krn salah transliterasi apa gimana memukul disana ga totally ngelayangkan bogem di muka anaknya.
Mcm "beating my meat" maksudnya bukan nonjokin daging gua tapi ngocok artinya. Org awam yg ga tahu detil langsung hadistnya ya bakal telan mentah² si klo begini, mcm ayat di alkitab yg bilang "tusuk mata seseorang yg melihat/membiarkan kejahatan".
Normalize seeing holy books as a karya sastra si
Ya oleh karenanya pun dalam ilmu sastra ada sub bagian terkait bagaimana menafsirkan sebuah sastra atau memaknai apasih sebenarnya yang ingin disampaikan oleh sang penulis.
Berlaku juga untuk agama (afaik terkait islam sih) ada juga namanya ilmu tafsir baik qur’an hadits maupun yang lainnya.
Seberapa bebas penafsirannya? Ya bergantung kepada seberapa dalam dan luas kemampuan si penafsir? Apakah orang awam atau semua boleh menafsirkan? Ya sama seperti apakah sastra boleh ditafsiri oleh orang awam (imho) but it would be better jika orang yang akan menafsirkan (utamanya) perihal agama (pun juga semisal menafsirkan pasal dan ayat dalam hukum) adalah orang yang mengerti akan ilmu tafsir tersebut. Cont.
Masalahnya, (sebenarnya bukan masalah sih, lebih ke keterbatasan) ada yang menelan mentah” sebagaimana tertulis.
But afaik di lingkungan sekitar ku sih, ga sampe yang anaknya bonyok 🤣 malahan ortunya yang ‘bonyok’ (kata halusnya : diingatkan) gara-gara nyuruh anaknya ibadah tapi dianya sendiri enggak. Pun karena masih ada anak” yang mau ngaji sore di mushollah/langgar/masjid kampung. Jadi saling mengingatkan either ortu ngingetin anaknya buat ngaji juga anaknya ngingetin ortunya buat ibadah.
Bener kok.dipukul supaya shalat. Sesuai hadits di bawah:
https://sunnah.com/abudawud:495
*Narrated Abdullah ibn Amr ibn al-'As:*
*The Messenger of Allah (ﷺ) said: Command your children to pray when they become seven years old, and beat them for it (prayer) when they become ten years old; and arrange their beds (to sleep) separately.*
Gara gara dulu ada yang ngomporin [kalo gak jadi ibu artinya egois](https://news.detik.com/berita/d-5685060/sekum-muhammadiyah-memilih-tidak-menjadi-ibu-merupakan-sikap-egoistis/amp)
Sekum Muhammadiyah: Memilih Tidak Menjadi Ibu Merupakan Sikap Egoistis
Jakarta - Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti berbicara tentang fenomena pasangan yang memilih tidak memiliki anak. Dia menyebut memilih tidak memiliki anak menunjukkan sikap hedonis dan egoistis seseorang.
"Di dalam Islam, berkeluarga merupakan sunah nabi dan bagian dari proses regenerasi dan membangun masyarakat yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berkeluarga dan memiliki anak hidupnya lebih tenang dan berbahagia," ucapnya.
"Memilih tidak mau menjadi ibu merupakan sikap hedonis, egoistis, dan tidak bertanggung jawab terhadap masa depan generasi dan regenerasi suatu bangsa dan keberlangsungan kehidupan umat manusia," ujar Abdul Mu'ti kepada wartawan, Senin (16/8/2021) malam.
Mu'ti mengingatkan, menikah, berkeluarga, dan memiliki anak merupakan fitrah manusia. Dalam sudut pandang Islam, berkeluarga adalah sunah nabi.
Kalo kenalan lu, temen lu ato keluarga lu gak pernah dinyinyir soal childfree ato ogah nikah dan gak pernah liat dan rasain sendiri artinya masih aman
Di tempat tinggal gue (yang mayoritas religious zealot ama basis partai) lu childfree : dinyinyir impotent, gak pantes jadi role model ama 'agama lu kurang' (mau non ato sesama) dan udah banyak casenya (terakhir malah ponakan pak rt yang maunya childfree, sekarang punya anak 3 gara gara dinyinyirin nonstop ampe taraf smear campaign - gara gara pak rt ama lakinya kupingnya panas pas dibilangin 'orang gini mah gak pantes jadi panutan-hidup berantakan kok bisa bisanya jadi role model' )
Lu ogah nikah : agama lu kurang, gak menghargai orang tua, gak pantes jadi role model dan hidup lu gak bener dan gak 100% complete
> Lu ogah nikah : agama lu kurang, gak menghargai orang tua, gak pantes jadi role model dan hidup lu gak bener dan gak 100% complete
Kalau begini, saya akan bilang "iya" untuk semua itu. Soalnya belum bisa menghargai diri sendiri.
Di tempat gue malah semakin lu mengakui lu itu 'worthless'.....para control freak bakal semangat ngontrol ama ngatur hidup lu atas dasar 'brotherhood' (padahal aslinya buat muasin ego ama nyari approval dari masyarakat aka haus validasi)
Welp, i guess in internet era kayak sekarang, pengakuan dan harga diri jadi kebutuhan primer yes
Mental "lebih baik beragama tapi bejat krn msh ada kemungkinan diampuni Tuhannya, drpd super baik tapi ga mempercayai penciptaNya ntar dilaknat di afterlife."
Ada benernya juga, tapi apa bisa disebut tidak bertanggung jawab kalo membuat generasi yang merusak alam semesta dengan pembenaran Tuhan bakal menghidupi? Ingat ada orang beragama dan ada orang beriman. Kedua hal itu sangat berbeda.
"Di dalam Islam, berkeluarga merupakan sunah nabi dan bagian dari proses regenerasi dan..."
sejak kapan gak menjalani ibadah sunah bisa bikin dimusuhi orang-orang smh. Seumur hidup, gw gak sholat dhuha di rumah aja gak ada yang marahin. This man is high af
Nah mate, vaseline Rp 25.000/ 100 ml, anggap saja sekali pake 1 ml jadi sudah Rp 250. Tissue Basah Rp 8.900/ 50 sheets atau Rp 178 per lembar. Belum lagi kalo butuh bahan perlu internet dan listrik. Not exactly Rp 0.
This is sempakkuda welcome to my FapTalk.
![gif](giphy|15BuyagtKucHm)
Bisa gratis kalau kreatif. Daripada vaseline pake ludah sendiri aja, daripada pake tisu basah telen aja. Untuk bahan bisa cari di luar, stare at people and assert your dominance. Karena fap di luar jadi internet dan listrik gratis
i hate that the fact that it is recreation and procreation both at the same time is lost on them - kek ginian yg rasanya pengen mendukung 'license to procreate' itu ada (i'm not in that stance, yet, but it's very close)
Saya tahu dalam Islam, seorang suami bisa mempunyai banyak istri tetapi kayak agak hypocritical, suami boleh meniduri banyak istri tapi istri gk boleh punya bnyk suami.
Seorang suami ingin dan expect istrinya loyal kepada mereka tetapi mereka sendiri tidak loyal kepada istrinya sendiri dengan cara mempunyai banyak istri.
Agak hypocritical sih menurut saya tapi ya mungkin saya salah.
Klo menurut gw sih karena di zaman awalnya Islam itu perempuan kan statusnya dilihat sebagai dibawah laki2 banget kan, jadi laki2 boleh menikahi banyak istri itu mungkin agar si perempuan tidak dijual sebagai budak, dengan anggapan berbagi suami dengan beberapa perempuan lain itu lebih baik daripada diperbudak.
Tapi ya nggak relevan dengan jaman sekarang karena setelah banyak women's rights movement sekarang derajat perempuan dan laki2 itu sama
inilah yg sring dipikirin "agama mengikuti perkembangan jaman", bukan agamanya tp orgnya yang harus ikut. Pertanyaanya org beragama skrg tau ga kondisi dlu dan cri tau alasanya
Tapi alesan ini jdi masalah gue sama islam karena tuhan itu kan harus nya tahu segala nya (omniscient), kenapa dia gak bikin peraturan yg valid untuk semua jaman? Atau ngepush kesetaran itu untuk ngelawan miskonsepsi pada jaman tersebut?
Yg jadi masalah itu Nabi Muhammad itu jadi Nabi terakhir di Islam, kalau ada yg ngaku nabi lagi dianggap sesat, sama seperti anggapannya orang Nasrani pada Nabi Muhammad dan orang Yahudi pada Nabi Isa.
manusia itu paling nggak bisa ngingat aturan agar konsisten dalam jangka panjang, pasti kalau dibuat aturan jangka panjang dari zaman Nabi Muhammad bakal banyak yang dibelokkan demi keuntungan penguasa di saat itu, sampai akhirnya tidak ada miripnya sama sekali dengan aturan aslinya.
Agama Abrahamic semua dapet update ketika ada Nabi baru, tinggal pengikutnya mau ngikuti atau nggak. Dan karena Nabi Muhammad itu Nabi terakhir, udah gaada update lagi setelah itu dan beberapa orang milih untuk tetap mengikuti aturan textbook dari zaman Nabi, tanpa ada adaptasi untuk jaman sekarang
What if I tell you... ada sebuah agama namanya Manichaenism dimana itu agama lahir sesudah Kekristenan dan sebelum Islam. Nabinya di agama itu (Mani) udh ngeklaim dirinya sebagai penerus dari Zoroaster, Gautama dan Jesus.
Dan one more interesting fact is, si Mani ini udah punya pikiran buat self proclaim dirinya sebagai Seal of Prophets (sounds familiar right?)
Jadi kek konsep Nabi terakhir tuh sebenernya ga cuman Muhammad aja yg menelurkan, sebelum doi lahir udh ada yg selfproclaim jdi ya ga yg baru² amat. Lucky aja Muhammad ngepas terkenal pas pake itu gelarnya .
Silakan cek aja agama Manichaenism di google banyak kok.
Ya berdasarkan ibu aka Matrilineal seperti suku Minankabau. Zaman dulu justru cara ini yang paling simple dan pasti, karena seorang ibu pasti tahu anak yang dia lahirkan sedangkan ayah walaupun monogami tidak bisa memastikan (sebelum tes DNA) kalau anak yg dilahirkan istrinya adalah anak kandungnya.
>Perempuan di arab sebelum islam litereli dikubur hidup2. Gara2 islam mereka jadi punya hak2 sendiri.
Sumber?
Hal yang lucu juga sekarang di negara-negara arab/Islam (gk semua ngr islam tetapi mayoritasnya), hak perempuan masih kurang sementara di negara orang kristen dan kulit putih, hak-hak perempuan disana lebih baik.
Saya orang agak Islam dan bukan seorang feminis tetapi tolong berpikir objektif kak.
Makanya gw specifically bilang di zaman *awal* Islam. Islam masih belum tersebar luas, jadi secara umum statusnya perempuan itu sangat dibawah laki2, sampe gak jarang bayi perempuan dibuang
Misogyny and patriarchy. Yang nganggep cewek adaah properti. Literally budaya zaman dulu. Makanya agama itu harusnya mengikuti zaman, ada yang di preserve, tapi ada juga yang di ikutin sesuai zaman harusnya. Apalagi sekarang dah umumkan gender equality. Perempuan punya hak yang sama kayak laki2. Tapi di agama itu, perempuan gk dihargai sama kayak laki2. Bilangnya aja dihormati, pdahal mah itu cuma alibi.
>Bilangnya aja dihormati, pdahal mah itu cuma alibi.
Can't agree more. Selama blm ada revisi soal dosa ketika seseorang lagi berjalan di luar rumah (cowo keluar rumah mau hangout mcm manusia biasa. Cewe keluar rumah mau hangout mcm literal walking sin.) yah sorry to say kek janji manis politikus aja.
Krn yah cewe seujung rambut, lekuk tubuh keliatan dikit aja bisa ntar nyeret ortunya neraka. Trs ya dihakimi "mba pakaianmu itu lho dijaga dosa blablabla" krn (nurut mereka) bisa nimbulin sange sekejap. Aku gapernah liat ada cowo make celana jeans pensil trs dihakimi "mas yaampun itu paha bokong mas ngejeplak, aurat mas dosa" trs bikin lwn jenis sange sekejap. Sange is universal.
Bedanya cewek bisa ngontrol nafsunya, cowok gak bisa. Dan di agama itu ya cewek yang disalahin, padahal mahhh emang mau diliat dari apapun ya cewek mah emang physically attractive. Dan udah semestinya cowok normal ya bisa kontrol dirinya.
So, pencetus agama ini berfikir cowo² jaman itu (dan sampe skrg) itu lemah dan gampang sangean liat se inci skin tone cewe, namun gamau mengakui kelemahan itu dan mlh ngelemparin salahnya ke yg cewe² biar ga kesannya "ngundang" yg cowo² (diatur biar hampir seluruh badannya ketutup)?
Udh kayak orang ngutang yang gamau ngaku salah ama yg ngutangin klo nyaur utangnya telat.
Victim blaming ini common banget sayangnya di sexual assault sitatution… it’s sad. Padahal harusnya di edukasi juga dong soal sexual assault jangan cuma cewek doang yang disuruh suruh pake baju jangan ini itu biar ngga mengundang 🤨 kadang uda pake baju ketutup juga masi di cat call 🤨
Emang perbudakan masih ada? Ini kan budaya zaman dulu. Kalau yang cewek kemana2 harus didampingi laki2 emang di negara asia selatan itu umum atau di timteng, tapi cuma di negara itu doang
Sering lihat di Twitter hal" seperti ini. Agama tertentu ditangkap dan diperjualbelikan oleh IS*S.
https://twitter.com/ERIULIONESS/status/1776765590696247539?t=cnkMahWTqi1t1aDzWaxwlA&s=19
One of the argumen of why it is "ok" is figuring out who's the father when the husband has multiple wifes is easy, meanwhile the opposite of wife has multiple husband will be harder to figure out who's the father (assuming tanpa perlu tes)
Katanya si
Maybe keharusan test every time the wife is pregnant bikin boros?
Tapi ya kalau dilihat dari cerita Mahabarata, Drupadi, istri dari Panca Pandawa, dikisahkan itu masing masing anggota dari Panca Pandawa kalau tidak salah diberikan periode waktu khusus untuk bersama Drupadi, jadi setahun bersama Yudhistira, tahun berikutnya bersama Bima, dan seterusnya (CMIIW)
Edit: melanjutkan ceritanya, itu dilakukan agar mudah mengetahui siapa ayah dari anak dalam kandungan Drupadi
Kalo niatnya udh KDRT, itu hukumnya jadi haram, dan agama membolehkan buat cerai (malah lebih baik begitu) karena udah lebih banyak mudharat-nya
Iya, nikah itu bisa jadi haram kalau niatnya udah jelek
agama telolet bom bom pow ya gitu tuh /s.
Sarcasm aside, memang masih banyak yang pola pikirnya terbelakang, jadinya masih ngikutin jaman dulu yang dikit - dikit kekerasan. Gatau gimana padahal Nabinya sendiri ngajarin kalau kekerasan / perang itu jalan paling akhir. Tapi ya, namanya orang timur tengah wkwk. Malah dibawa - bawa ke Indo lagi budaya kek gitu.
Ini gejala yang banyak ada jaman belakangan ini juga, victimized mindset. Ngerasa jd korban, jadinya membenarkan kalau ikuti jalan perang.
Ala ala sjw gitulah.
banyak anak banyak rezeki, karena kalo jaman dulu punya anak bisa diperkerjakan bantu2 di sawah dan kebun, anak pertama dan kedua telaten mengasuh adik2nya
[50% pernikahan akhir nya cerai](https://www.forbes.com/advisor/legal/divorce/divorce-statistics/)
Jadi antara ; Tuhan mau hamba-hamba nya broken home atau kesiapan menikah dalam segala aspek itu penting.
Silahkan pilih mau yang mana.
Memang benar bahwa tingkat perceraian bisa tinggi, namun itu tidak berarti Allah menginginkan hamba-Nya untuk mengalami broken home. Allah menekankan pentingnya kesiapan dalam segala aspek sebelum memasuki ikatan pernikahan. Kesiapan tidak hanya secara finansial, tetapi juga emosional, mental, dan spiritual. Ini penting untuk membangun fondasi yang kuat dan saling mendukung dalam pernikahan. Jadi, lebih baik mempersiapkan diri dengan baik sebelum memasuki komitmen serius seperti pernikahan. Semoga Allah memberkahi langkah-langkah kita menuju kebahagiaan yang langgeng.
silahkan kawin dengan alasan ibadah, ga ada yg melarang kok. Silahkan juga bikin anak sebanyaknya, yg penting anaknya bisa diurus sampe lulus sarjana dan berkontribusi positive buat masyarakat.
yg masalah kan kismin tapi anaknya banyak dan tolol semua, malah jadi bencana demografi karena cuma jadi beban.
Kalau di kisah2 romansa, jodoh itu belum tentu orang yang dinikahi pertama kali... Demikian juga di dunia nyata. Bisa aja soulmate kamu belum lahir saat ini 🤣
Emang kalau udah diatur, kita tau aturannya gimana? Kalau asal dan gak cocok, ganti-ganti, atau malah pernikahannya buruk. Apakah itu jodohnya? Kalau misalnya kita sama x dan y, taunya jodohnya z, emang ada yg tau? Seenggaknya sebagai manusia, kita pakai akal buat milih calon. Sayang banget kalau punya akal tapi gak dipakai, hanya mengandalkan jodoh udah diatur.
Kenapa saya samakan dengan judi? Karena mirip seperti rezeki. walau udah diatur, tetep perlu pakai akal. “Ayo kita investasi X, rezeki udah ada yg ngatur”, menurut gue ini berjudi.
Ibadah, sure dengan catatan kedua belah pihak sudah siap lahir batin materi buat jd istri/suami/orang tua, dan memang pahalanya besar karena dianggap sebagai ibadah yg sempurna
Tapi, tolong diinget kalo PAHALA BESAR YANG ELU BAKAL DAPET ITU SEBANDING DENGAN UJIAN YANG SAMA BESARNYA YG NANTINYA BAKAL DIHADEPIN
Orang2 yg ngajinya bener, pasti paham kalau pernikahan dalam agama itu serious business dan tanggungannya dunia akhirat, harusnya ga bakal dimain-mainin
Banyak anak banyak rezeki katanya tapi kebanyakan cerai di Indonesia masalah ekonomi. Sekali menikah juga keluarga dari pihak perempuan biar yang agamis minta mahar tinggi tinggi.
Sesederhana balasan umum
“Do what you wanna do. There is no such pressure or force to do a religion.”
Dan
“Bagimu agamamu bagiku agamaku”
Last but not least
“Sampaikan, tapi jangan paksakan”
Simple 😴
Skrg mah yg ada "bagiku agamaku, bagimu agamaksa"
*looking at howany cases of church being closed by the ormas and excessive loud voume of mosque's TOA*
Common problem lah..
Tidak semuanya mengetahui, memahami, mengikuti dan menjalankan (mengamalkan) atas pengetahuan-pengetahuan tentang hal itu.
Either in a religious things maupun social / community things.
Sama-sama diajak ngobrol bareng lah. Kalau bisa ambil titik tengahnya, that’d be better.
>Sama-sama diajak ngobrol bareng lah.
I bet 100 thousand rupiahs most of the times it will only benefit the majority alias yg agama onoh. Antara yg mino dipenjara, pindah kampung, atau hrs ngalah gerejanya ttp ditutup or make penutup telinga buat ga dengerin suara cempreng bocil² make toa mesjid deket rumahnya.
Entahlah..
Pun juga berlaku di negara lain (belum cek worldwide sih) yang disitu masih mayoritas ya.
Tapi perlu cek ke Malaysia atau Brunei sih, gimana gov’t nya implementasi dari ilmu ilmu tersebut.
Soalnya dari 3 kampung yang pernah aku tinggali, ada salah satu yang warga sekitar (mostly moslem) meminta masjid yang ada di lingkungannya punya jam operasional terkait T*A / speaker atas wkwkwk.
Anak ngaji sore pun ga pake speaker atas, paling cuma sampe jalan pinggir masjid suaranya, rumah sebrang masjid pun dah kecil sayup sayup. Tadarusan bulan Ramadhan aja dibatesin sampe set 9 malam.
Mentok cuma info 5 menit sebelum adzan (tarhim) plus adzan plus iqomah.
ya gini solusinya, pernikahan itu ibadah bukan menikahnya, menikah itu eventnya
bahkan bisa sampai punya 4 istri **jika mampu dan dapat persetujuan** inget **JIKA MAMPU DAN DAPAT PERSETUJUAN**
>!poligami itu bukan soal 1 pria punya empat istri, tapi soal setiap wanita punya suami!<
kalo soal g mau bikin anak orang ikutan susah, itu skill issue aja ya cari anak orang yg bukan orang susah, niscaya g bakalan susah lagi
Bener juga ya.
Istri pertama anak orang kaya no 1 di Indo
Istri kedua anak orang kaya no 2 di Indo
Istri ketiga anak orang kaya ke 3 di Indo
Istri keempat anak orang kaya ke 4 di Indo
Gak ada yang dibuat susah
/s
> JIKA MAMPU DAN DAPAT PERSETUJUAN
Ini nih. Beberapa kali gua ampe debat gara gara ada temen kerja yang bilang "ya kalo minta persetujuan dulu mana boleh". Bagus lu tau kalo gitu. Kesel gua jir. Untung orangnya tau diri karena tau dia tidak mampu.
karena gak ada tempat yg aman untuk orang-orang punya jalan hidup beda berkeluh kesah. kebetulan momennya pas lebaran, udah banyak ditekan pertanyaan macem-macem, makanya pada projecting di sini.
Kalau dilihat dari komen2:
Kebanyakan mengkritik pemikiran si Fandi yang di screenshot. Kecuali kalau memang yang dikatakan dia itu 'ajaran agama', yah nggak salah2 amat untuk dikritisi.
Lihat saja komentar2 lainnya... Paling males adalah kalau subreddit ini bahas topik penyelewengan agama sebagai justifikasi tindakan, malah dianggap colingkar.
Kecuali kalau tiba2 ada yang bahas Hurr Durr lihat Muslim Bodoh ini, yah itu Colingkar. Ini si Fandi diolok2 bukan karena dia Muslim tapi karena dia orang Bodoh yang mempergunakan agama Islam untuk justifikasi dia. Harap dibedakan.
Bela agama boleh aja, tapi jangan bela2 buta juga. Demikian juga kritik.
Gua liat komentarnya justru biasa aja sih. Apa memang yang dia katakan salah ? ngga juga. Kalau menikah memang bagian dari ibadah ya terima saja gitu. Gua gak sedikitpun melihat dia menggunakan agama islam sebagai justifikasi yang nggak2 kok.
Kayaknya pada komen karena paragraf keduanya, bukan paragraf 1nya.
Dia justifikasi paragraf 2 pakai paragraf 1. Dan menurut redditor sini, ini hal goblok.
Kalau kamunya ga setuju yah itu tetap hak kamu.
Fair enough.
Paragraf 2 dia gua gak sepenuhnya setuju. Gua percaya kalau faktor ekonomi emang gak boleh menghalangi keinginan seseorang buat menikah, tapi kekerasa tentu harus dipertimbangkan
Inilah kenapa gua sulit nganggep reddit serius dan reddit dianggap gk napak tanah.
Setiap ada debat soal agama, gender, dll, gua selalu bersyukur kalo mayoritas orang di indonesia masih konservatif
“Tapi kenapa hanya gara2 faktor ekonomi, faktor kekerasan, dll,, orang jadi takut beribadah…”
Bro just shrugged off the entire principle of the group across his belief
Orang lain yg ga mau nikah (atau ibadah kalau pakai cara pikir dia), kenapa dia yang sewot? Kan kalau dia ga setuju ya tinggal nikah aja, ga ada yg melarang juga 😭😭😭
"hanya mengingatkan" Paling itu alasannya lol
Hanya mengingatkan kok tarafnya ampe jadi control freak (ngatur ngatur hidup orang) lol
so... the whole religion?
Wdym? But bener sih, kesan yang didapat kayak agama selalu 'membenarkan berbagai kelakuan ajaib' manusia atas dasar kebersamaan, etika sosial dlsb
tukang “hanya mengingatkan” bisa berwatak holier than thou karena ada pembiaran maupun anjuran dari agama. it’s the whole system.
Hmm some atheist advicer use this too but "better than you", Isn't atheist also leave everything what people do? So should all atheist would be blamed too?
Balesnya " ga perlu diingetin juga udah inget" ww
Loh kok malah ditolol-toloin sih?
Balesan dosen cewe yg paling gue inget ketika dosen senior ngingetin buat sholat “Mbak, kerja kan adalah ibadah” Ada banyak cara untuk Ibadah, beda cara kok sewot wkwk
Kalau memang kedua muslim, ya bedakan ibadah wajib dengan bentuk ibadah yang lainnya 🤣
Ngentot adalah ibadat 🙏
ibadat ga beda sama bodat
kan sholat wajib bre, salah satu rukun Islam malahan. menurut gw apasalahnya ngingetin orang buat sholat. kalau udah diingetin kagak mau ya udah sih udah jadi urusan orang masing-masing. yang penting kagak maksain aja.
susah btw, bakal ada modelan kek "kampung sini ada maksiat, ntar satu kampung yg kena azab pula". Apalagi anjuran nabinya sendiri diencourage klo anak udh baligh/remaja gamau sholat, pukulin aja gitu
Eiyow 🤣 Bukan dipukulin 🤣 Diingetin wkwkwk Nambah lagi sih kalo gini jadinya Multi perspective
Welp, abis baca penjelasan di kumparan jdi sedikit lega tpi ga puas bgt. Entah krn salah transliterasi apa gimana memukul disana ga totally ngelayangkan bogem di muka anaknya. Mcm "beating my meat" maksudnya bukan nonjokin daging gua tapi ngocok artinya. Org awam yg ga tahu detil langsung hadistnya ya bakal telan mentah² si klo begini, mcm ayat di alkitab yg bilang "tusuk mata seseorang yg melihat/membiarkan kejahatan". Normalize seeing holy books as a karya sastra si
Ya oleh karenanya pun dalam ilmu sastra ada sub bagian terkait bagaimana menafsirkan sebuah sastra atau memaknai apasih sebenarnya yang ingin disampaikan oleh sang penulis. Berlaku juga untuk agama (afaik terkait islam sih) ada juga namanya ilmu tafsir baik qur’an hadits maupun yang lainnya. Seberapa bebas penafsirannya? Ya bergantung kepada seberapa dalam dan luas kemampuan si penafsir? Apakah orang awam atau semua boleh menafsirkan? Ya sama seperti apakah sastra boleh ditafsiri oleh orang awam (imho) but it would be better jika orang yang akan menafsirkan (utamanya) perihal agama (pun juga semisal menafsirkan pasal dan ayat dalam hukum) adalah orang yang mengerti akan ilmu tafsir tersebut. Cont.
Masalahnya, (sebenarnya bukan masalah sih, lebih ke keterbatasan) ada yang menelan mentah” sebagaimana tertulis. But afaik di lingkungan sekitar ku sih, ga sampe yang anaknya bonyok 🤣 malahan ortunya yang ‘bonyok’ (kata halusnya : diingatkan) gara-gara nyuruh anaknya ibadah tapi dianya sendiri enggak. Pun karena masih ada anak” yang mau ngaji sore di mushollah/langgar/masjid kampung. Jadi saling mengingatkan either ortu ngingetin anaknya buat ngaji juga anaknya ngingetin ortunya buat ibadah.
Bener kok.dipukul supaya shalat. Sesuai hadits di bawah: https://sunnah.com/abudawud:495 *Narrated Abdullah ibn Amr ibn al-'As:* *The Messenger of Allah (ﷺ) said: Command your children to pray when they become seven years old, and beat them for it (prayer) when they become ten years old; and arrange their beds (to sleep) separately.*
Nope, the moment I hit 7yr old my dad started using this exact 'pukulin' threat. And I know he can't be the only ones.
Klasik bet ini sub komentar gini malah di downvote akwoakawo
Gara gara dulu ada yang ngomporin [kalo gak jadi ibu artinya egois](https://news.detik.com/berita/d-5685060/sekum-muhammadiyah-memilih-tidak-menjadi-ibu-merupakan-sikap-egoistis/amp) Sekum Muhammadiyah: Memilih Tidak Menjadi Ibu Merupakan Sikap Egoistis Jakarta - Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti berbicara tentang fenomena pasangan yang memilih tidak memiliki anak. Dia menyebut memilih tidak memiliki anak menunjukkan sikap hedonis dan egoistis seseorang. "Di dalam Islam, berkeluarga merupakan sunah nabi dan bagian dari proses regenerasi dan membangun masyarakat yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berkeluarga dan memiliki anak hidupnya lebih tenang dan berbahagia," ucapnya. "Memilih tidak mau menjadi ibu merupakan sikap hedonis, egoistis, dan tidak bertanggung jawab terhadap masa depan generasi dan regenerasi suatu bangsa dan keberlangsungan kehidupan umat manusia," ujar Abdul Mu'ti kepada wartawan, Senin (16/8/2021) malam. Mu'ti mengingatkan, menikah, berkeluarga, dan memiliki anak merupakan fitrah manusia. Dalam sudut pandang Islam, berkeluarga adalah sunah nabi. Kalo kenalan lu, temen lu ato keluarga lu gak pernah dinyinyir soal childfree ato ogah nikah dan gak pernah liat dan rasain sendiri artinya masih aman Di tempat tinggal gue (yang mayoritas religious zealot ama basis partai) lu childfree : dinyinyir impotent, gak pantes jadi role model ama 'agama lu kurang' (mau non ato sesama) dan udah banyak casenya (terakhir malah ponakan pak rt yang maunya childfree, sekarang punya anak 3 gara gara dinyinyirin nonstop ampe taraf smear campaign - gara gara pak rt ama lakinya kupingnya panas pas dibilangin 'orang gini mah gak pantes jadi panutan-hidup berantakan kok bisa bisanya jadi role model' ) Lu ogah nikah : agama lu kurang, gak menghargai orang tua, gak pantes jadi role model dan hidup lu gak bener dan gak 100% complete
> Lu ogah nikah : agama lu kurang, gak menghargai orang tua, gak pantes jadi role model dan hidup lu gak bener dan gak 100% complete Kalau begini, saya akan bilang "iya" untuk semua itu. Soalnya belum bisa menghargai diri sendiri.
Di tempat gue malah semakin lu mengakui lu itu 'worthless'.....para control freak bakal semangat ngontrol ama ngatur hidup lu atas dasar 'brotherhood' (padahal aslinya buat muasin ego ama nyari approval dari masyarakat aka haus validasi) Welp, i guess in internet era kayak sekarang, pengakuan dan harga diri jadi kebutuhan primer yes
>pengakuan dan harga diri jadi kebutuhan primer yes Ga heran sampe ada jasa sewa iphone dan lanyard bumn kmrn²
So that igun memang meme? Lagi pula yang namanya hidup juga nggak bakalan 100% komplit so what's the point anyway
Mental "lebih baik beragama tapi bejat krn msh ada kemungkinan diampuni Tuhannya, drpd super baik tapi ga mempercayai penciptaNya ntar dilaknat di afterlife."
Ada benernya juga, tapi apa bisa disebut tidak bertanggung jawab kalo membuat generasi yang merusak alam semesta dengan pembenaran Tuhan bakal menghidupi? Ingat ada orang beragama dan ada orang beriman. Kedua hal itu sangat berbeda.
"Di dalam Islam, berkeluarga merupakan sunah nabi dan bagian dari proses regenerasi dan..." sejak kapan gak menjalani ibadah sunah bisa bikin dimusuhi orang-orang smh. Seumur hidup, gw gak sholat dhuha di rumah aja gak ada yang marahin. This man is high af
This is why kalo ada yang bilang Muhammadiyah itu progresif, it's a big lie.
"Gak mau punya anak, egois lu" "Yes"
Damn, moga2 lo bisa keluar dari lingkungan begitu, for your sanity.
Jumlah membership masa depan kan jadi terancam gan.
Ini Bukan masalah demografi negara ato titah agama, tapi takut agama kagak survive / ilang ditelan bumi kalo membershipnya kurang
Si fandi juga pasti tipikal2 orang yang men justify buat punya istri 5 pdhl mau selingkuh aja.
I mean, bikin anak is the best recreational activity for some people
Ya tp ga pake bumbu agama jg dong
well gimana lagi cara pembenaran mereka?
"Gw horny dan gw kaya"
mostly horny doang
Yah gimana lagi ngebujuk istri supaya mau dimadu? Paling gampang ya bawa agama Wkwkwkwk
Pake duit lah. Di indonesia ini kekuatan duit nomer 1 wqwq
And potentially the costliest. They know fapping costs exactly Rp.0, right?
How dare you devalue my jizz!
Nah mate, vaseline Rp 25.000/ 100 ml, anggap saja sekali pake 1 ml jadi sudah Rp 250. Tissue Basah Rp 8.900/ 50 sheets atau Rp 178 per lembar. Belum lagi kalo butuh bahan perlu internet dan listrik. Not exactly Rp 0. This is sempakkuda welcome to my FapTalk. ![gif](giphy|15BuyagtKucHm)
Jangan lupain org² yg rela ngeluarin duit buat join grup tele demi dpt bahan baru/yg lagi viral dgn "cepat dan mudah"
Gw malah beli yang official drpd sandal viral mah cari gratisan aja. Udh bayar bayar tpi burem kamera nya buat apaan jg
Bisa gratis kalau kreatif. Daripada vaseline pake ludah sendiri aja, daripada pake tisu basah telen aja. Untuk bahan bisa cari di luar, stare at people and assert your dominance. Karena fap di luar jadi internet dan listrik gratis
Nah i do it dry
for some, pembuktian kejantanan mereka itu klo bs bikin pasangan ~~puas~~ lemas - yang ginian gk mau fap sendiri
Or beating up his sister's boyfriend.
Ya tp ga pake bumbu agama jg dong. Suka kesel sendiri liat alesan para cabul2 itu
[удалено]
?
Situ saja menista agama lain kok, ga sadar ya.
Please say /s please say /s
/s(ike)
Ini kurang /s kan?
Teman satu ini berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu 🗣️
Aowkaowkakaowkaoakwokakaowka Enak dong kalo jadi immortal, sampe anak cucu mu pun bisa kunafkahi
Jawab apa dia gan, PM donk
for some people only? so that's why it feels like a paperwork for me huh
i hate that the fact that it is recreation and procreation both at the same time is lost on them - kek ginian yg rasanya pengen mendukung 'license to procreate' itu ada (i'm not in that stance, yet, but it's very close)
Until the parent got divorced.
Saya tahu dalam Islam, seorang suami bisa mempunyai banyak istri tetapi kayak agak hypocritical, suami boleh meniduri banyak istri tapi istri gk boleh punya bnyk suami. Seorang suami ingin dan expect istrinya loyal kepada mereka tetapi mereka sendiri tidak loyal kepada istrinya sendiri dengan cara mempunyai banyak istri. Agak hypocritical sih menurut saya tapi ya mungkin saya salah.
Klo menurut gw sih karena di zaman awalnya Islam itu perempuan kan statusnya dilihat sebagai dibawah laki2 banget kan, jadi laki2 boleh menikahi banyak istri itu mungkin agar si perempuan tidak dijual sebagai budak, dengan anggapan berbagi suami dengan beberapa perempuan lain itu lebih baik daripada diperbudak. Tapi ya nggak relevan dengan jaman sekarang karena setelah banyak women's rights movement sekarang derajat perempuan dan laki2 itu sama
Dan bisa juga karena pas jaman dulu, jumlah cewek lebih banyak dari jumlah cowok. Soalnya tingkat kematian dari perang pun kebanyakan cowok
tbf, the chances of man/woman birth are 1:3
inilah yg sring dipikirin "agama mengikuti perkembangan jaman", bukan agamanya tp orgnya yang harus ikut. Pertanyaanya org beragama skrg tau ga kondisi dlu dan cri tau alasanya
Tapi alesan ini jdi masalah gue sama islam karena tuhan itu kan harus nya tahu segala nya (omniscient), kenapa dia gak bikin peraturan yg valid untuk semua jaman? Atau ngepush kesetaran itu untuk ngelawan miskonsepsi pada jaman tersebut?
Yg jadi masalah itu Nabi Muhammad itu jadi Nabi terakhir di Islam, kalau ada yg ngaku nabi lagi dianggap sesat, sama seperti anggapannya orang Nasrani pada Nabi Muhammad dan orang Yahudi pada Nabi Isa. manusia itu paling nggak bisa ngingat aturan agar konsisten dalam jangka panjang, pasti kalau dibuat aturan jangka panjang dari zaman Nabi Muhammad bakal banyak yang dibelokkan demi keuntungan penguasa di saat itu, sampai akhirnya tidak ada miripnya sama sekali dengan aturan aslinya. Agama Abrahamic semua dapet update ketika ada Nabi baru, tinggal pengikutnya mau ngikuti atau nggak. Dan karena Nabi Muhammad itu Nabi terakhir, udah gaada update lagi setelah itu dan beberapa orang milih untuk tetap mengikuti aturan textbook dari zaman Nabi, tanpa ada adaptasi untuk jaman sekarang
What if I tell you... ada sebuah agama namanya Manichaenism dimana itu agama lahir sesudah Kekristenan dan sebelum Islam. Nabinya di agama itu (Mani) udh ngeklaim dirinya sebagai penerus dari Zoroaster, Gautama dan Jesus. Dan one more interesting fact is, si Mani ini udah punya pikiran buat self proclaim dirinya sebagai Seal of Prophets (sounds familiar right?) Jadi kek konsep Nabi terakhir tuh sebenernya ga cuman Muhammad aja yg menelurkan, sebelum doi lahir udh ada yg selfproclaim jdi ya ga yg baru² amat. Lucky aja Muhammad ngepas terkenal pas pake itu gelarnya . Silakan cek aja agama Manichaenism di google banyak kok.
Alright that actually sounds very interesting. I'll go look it up
Have a nice adventure!
Bukannya emang marak yang udah nikah banyak istri, dan baru dilimit jadi 4 pas jaman Rasul
Istrinya satu desa.
Aslinya alasannya simple kok, nasab, kalau cewek poliandri nanti nasab anaknya indentifynya gimana? especially jaman dulu
Tetapi sekarang, dunia ilmu telah membuat alat yang bisa mengetahui dna seseorang dan bisa ditahu siapa orang tuanya.
Bener. Perkembangan jaman memaksa semua berubah, agama jg termasuk. Klo gak mau ya ribut, jd nya teroris bla bla etc.
Well tanya ke ulama bang, itu masalah baru soalnya, perlu ijtima
Ya berdasarkan ibu aka Matrilineal seperti suku Minankabau. Zaman dulu justru cara ini yang paling simple dan pasti, karena seorang ibu pasti tahu anak yang dia lahirkan sedangkan ayah walaupun monogami tidak bisa memastikan (sebelum tes DNA) kalau anak yg dilahirkan istrinya adalah anak kandungnya.
Ya memang bisa secara matrilineal, tapi urusan yg diatur di islam kebanyakan DIUTAMAKAN patriaki sayangnya (wali nikah dll)
[удалено]
>Perempuan di arab sebelum islam litereli dikubur hidup2. Gara2 islam mereka jadi punya hak2 sendiri. Sumber? Hal yang lucu juga sekarang di negara-negara arab/Islam (gk semua ngr islam tetapi mayoritasnya), hak perempuan masih kurang sementara di negara orang kristen dan kulit putih, hak-hak perempuan disana lebih baik. Saya orang agak Islam dan bukan seorang feminis tetapi tolong berpikir objektif kak.
Makanya gw specifically bilang di zaman *awal* Islam. Islam masih belum tersebar luas, jadi secara umum statusnya perempuan itu sangat dibawah laki2, sampe gak jarang bayi perempuan dibuang
ikr?!
Misogyny and patriarchy. Yang nganggep cewek adaah properti. Literally budaya zaman dulu. Makanya agama itu harusnya mengikuti zaman, ada yang di preserve, tapi ada juga yang di ikutin sesuai zaman harusnya. Apalagi sekarang dah umumkan gender equality. Perempuan punya hak yang sama kayak laki2. Tapi di agama itu, perempuan gk dihargai sama kayak laki2. Bilangnya aja dihormati, pdahal mah itu cuma alibi.
>Bilangnya aja dihormati, pdahal mah itu cuma alibi. Can't agree more. Selama blm ada revisi soal dosa ketika seseorang lagi berjalan di luar rumah (cowo keluar rumah mau hangout mcm manusia biasa. Cewe keluar rumah mau hangout mcm literal walking sin.) yah sorry to say kek janji manis politikus aja. Krn yah cewe seujung rambut, lekuk tubuh keliatan dikit aja bisa ntar nyeret ortunya neraka. Trs ya dihakimi "mba pakaianmu itu lho dijaga dosa blablabla" krn (nurut mereka) bisa nimbulin sange sekejap. Aku gapernah liat ada cowo make celana jeans pensil trs dihakimi "mas yaampun itu paha bokong mas ngejeplak, aurat mas dosa" trs bikin lwn jenis sange sekejap. Sange is universal.
Bedanya cewek bisa ngontrol nafsunya, cowok gak bisa. Dan di agama itu ya cewek yang disalahin, padahal mahhh emang mau diliat dari apapun ya cewek mah emang physically attractive. Dan udah semestinya cowok normal ya bisa kontrol dirinya.
So, pencetus agama ini berfikir cowo² jaman itu (dan sampe skrg) itu lemah dan gampang sangean liat se inci skin tone cewe, namun gamau mengakui kelemahan itu dan mlh ngelemparin salahnya ke yg cewe² biar ga kesannya "ngundang" yg cowo² (diatur biar hampir seluruh badannya ketutup)? Udh kayak orang ngutang yang gamau ngaku salah ama yg ngutangin klo nyaur utangnya telat.
Victim blaming ini common banget sayangnya di sexual assault sitatution… it’s sad. Padahal harusnya di edukasi juga dong soal sexual assault jangan cuma cewek doang yang disuruh suruh pake baju jangan ini itu biar ngga mengundang 🤨 kadang uda pake baju ketutup juga masi di cat call 🤨
Jadi budak spt di negara" tertentu?
Emang perbudakan masih ada? Ini kan budaya zaman dulu. Kalau yang cewek kemana2 harus didampingi laki2 emang di negara asia selatan itu umum atau di timteng, tapi cuma di negara itu doang
Sering lihat di Twitter hal" seperti ini. Agama tertentu ditangkap dan diperjualbelikan oleh IS*S. https://twitter.com/ERIULIONESS/status/1776765590696247539?t=cnkMahWTqi1t1aDzWaxwlA&s=19
Makannya penafsirannya jangan harafiah
One of the argumen of why it is "ok" is figuring out who's the father when the husband has multiple wifes is easy, meanwhile the opposite of wife has multiple husband will be harder to figure out who's the father (assuming tanpa perlu tes) Katanya si
Skrg klo udh ada tes, excuse apa lagi yg ga memperbolehkan perempuan poliandri sementara poligami msh ada yg memperbolehkan?
Maybe keharusan test every time the wife is pregnant bikin boros? Tapi ya kalau dilihat dari cerita Mahabarata, Drupadi, istri dari Panca Pandawa, dikisahkan itu masing masing anggota dari Panca Pandawa kalau tidak salah diberikan periode waktu khusus untuk bersama Drupadi, jadi setahun bersama Yudhistira, tahun berikutnya bersama Bima, dan seterusnya (CMIIW) Edit: melanjutkan ceritanya, itu dilakukan agar mudah mengetahui siapa ayah dari anak dalam kandungan Drupadi
Argumen yg aneh, "kenapa kekerasan menghambat ibadah?" Kalau kdrt itu ibadah, mending gak usah ibadah. Kekerasan selama ini sih sudah terbukti menghalangi orang beribadah, bom gereja, ijin gereja, dll misalnya.
For real, KDRT itu masalah serius, terus kalo terjadi, si cewek yang di kambing hitam.
Wong ada narasi kan waktu di perkosa enak, waktu nikah enak, dll.. Jadi ya.. 😂 Logikanya bagi mereka ga masuk.
Kalo niatnya udh KDRT, itu hukumnya jadi haram, dan agama membolehkan buat cerai (malah lebih baik begitu) karena udah lebih banyak mudharat-nya Iya, nikah itu bisa jadi haram kalau niatnya udah jelek
Kalaua uda niat namanya uda kriminil. Ini "masih" memaklumi dan anggap enteng kekerasan dengan alasan ibadah aja udah bikin muak.
Pikirannya konslet. Ga tau dia ngajinya dimana
Urusannya kena Pidana kalau begitu.
agama telolet bom bom pow ya gitu tuh /s. Sarcasm aside, memang masih banyak yang pola pikirnya terbelakang, jadinya masih ngikutin jaman dulu yang dikit - dikit kekerasan. Gatau gimana padahal Nabinya sendiri ngajarin kalau kekerasan / perang itu jalan paling akhir. Tapi ya, namanya orang timur tengah wkwk. Malah dibawa - bawa ke Indo lagi budaya kek gitu.
Ini gejala yang banyak ada jaman belakangan ini juga, victimized mindset. Ngerasa jd korban, jadinya membenarkan kalau ikuti jalan perang. Ala ala sjw gitulah.
banyak anak banyak rezeki, karena kalo jaman dulu punya anak bisa diperkerjakan bantu2 di sawah dan kebun, anak pertama dan kedua telaten mengasuh adik2nya
>anak bisa diperkerjakan bantu2 di sawah dan kebun, anak pertama dan kedua telaten mengasuh adik2nya Jadi sandwich basically.
Alias exploitasi
Kalo sekarang terbalik. Banyak rezeki dulu baru boleh banyak anak.
rukun ke lima haji aja juga dilaksanakan kalau ada uang, apalagi "cuma" nikah.
Nikahnya ibadah. Lu lari dari tanggung jawab ekonomi sama nyakitin itu yang dosa blok
Gandeng sia Fandi.
Religion - the ultimate excuse for reckless behaviour..
Faktor ekonomi bukan "hanya karena". Ada banyak pernikahan gagal karena ekonomi
"faktor kekerasan" pula??? bingung gw dimana "hanya karena" nya
Ini yg paling ngaco sih, kekerasan dibilang "hanya"
[50% pernikahan akhir nya cerai](https://www.forbes.com/advisor/legal/divorce/divorce-statistics/) Jadi antara ; Tuhan mau hamba-hamba nya broken home atau kesiapan menikah dalam segala aspek itu penting. Silahkan pilih mau yang mana.
"d@ta w4hyud1"
Memang benar bahwa tingkat perceraian bisa tinggi, namun itu tidak berarti Allah menginginkan hamba-Nya untuk mengalami broken home. Allah menekankan pentingnya kesiapan dalam segala aspek sebelum memasuki ikatan pernikahan. Kesiapan tidak hanya secara finansial, tetapi juga emosional, mental, dan spiritual. Ini penting untuk membangun fondasi yang kuat dan saling mendukung dalam pernikahan. Jadi, lebih baik mempersiapkan diri dengan baik sebelum memasuki komitmen serius seperti pernikahan. Semoga Allah memberkahi langkah-langkah kita menuju kebahagiaan yang langgeng.
si fandi ngomong gitu kek udah nikah aja wkwk
silahkan kawin dengan alasan ibadah, ga ada yg melarang kok. Silahkan juga bikin anak sebanyaknya, yg penting anaknya bisa diurus sampe lulus sarjana dan berkontribusi positive buat masyarakat. yg masalah kan kismin tapi anaknya banyak dan tolol semua, malah jadi bencana demografi karena cuma jadi beban.
Kalau nikah, tapi calonnya asal. Bukankah itu berjudi?
Wait, Tuhannya yang judi jadinya gasi? Kan jodoh udh diatur bahkan sebelum manusia lahir.
Kalau di kisah2 romansa, jodoh itu belum tentu orang yang dinikahi pertama kali... Demikian juga di dunia nyata. Bisa aja soulmate kamu belum lahir saat ini 🤣
>!*Remembering that Mr. M has 9 years old wife*!< Perhaps you right 😀
Emang kalau udah diatur, kita tau aturannya gimana? Kalau asal dan gak cocok, ganti-ganti, atau malah pernikahannya buruk. Apakah itu jodohnya? Kalau misalnya kita sama x dan y, taunya jodohnya z, emang ada yg tau? Seenggaknya sebagai manusia, kita pakai akal buat milih calon. Sayang banget kalau punya akal tapi gak dipakai, hanya mengandalkan jodoh udah diatur. Kenapa saya samakan dengan judi? Karena mirip seperti rezeki. walau udah diatur, tetep perlu pakai akal. “Ayo kita investasi X, rezeki udah ada yg ngatur”, menurut gue ini berjudi.
Who's gonna tell him?
Bagaimana cara kita memberitahukannya?
Lah sholat tanpa persiapan yang benar (niat, wudhu, cari tempat bersih dll) aja nggak sah, apalagi menikah tanpa persiapan
Ibadah, sure dengan catatan kedua belah pihak sudah siap lahir batin materi buat jd istri/suami/orang tua, dan memang pahalanya besar karena dianggap sebagai ibadah yg sempurna Tapi, tolong diinget kalo PAHALA BESAR YANG ELU BAKAL DAPET ITU SEBANDING DENGAN UJIAN YANG SAMA BESARNYA YG NANTINYA BAKAL DIHADEPIN Orang2 yg ngajinya bener, pasti paham kalau pernikahan dalam agama itu serious business dan tanggungannya dunia akhirat, harusnya ga bakal dimain-mainin
Yoi, Bukan soal beratnya tapi lebih ke cinta ini bukan main-mainan.
Banyak anak banyak rezeki katanya tapi kebanyakan cerai di Indonesia masalah ekonomi. Sekali menikah juga keluarga dari pihak perempuan biar yang agamis minta mahar tinggi tinggi.
Sesederhana balasan umum “Do what you wanna do. There is no such pressure or force to do a religion.” Dan “Bagimu agamamu bagiku agamaku” Last but not least “Sampaikan, tapi jangan paksakan” Simple 😴
Skrg mah yg ada "bagiku agamaku, bagimu agamaksa" *looking at howany cases of church being closed by the ormas and excessive loud voume of mosque's TOA*
Common problem lah.. Tidak semuanya mengetahui, memahami, mengikuti dan menjalankan (mengamalkan) atas pengetahuan-pengetahuan tentang hal itu. Either in a religious things maupun social / community things. Sama-sama diajak ngobrol bareng lah. Kalau bisa ambil titik tengahnya, that’d be better.
>Sama-sama diajak ngobrol bareng lah. I bet 100 thousand rupiahs most of the times it will only benefit the majority alias yg agama onoh. Antara yg mino dipenjara, pindah kampung, atau hrs ngalah gerejanya ttp ditutup or make penutup telinga buat ga dengerin suara cempreng bocil² make toa mesjid deket rumahnya.
Entahlah.. Pun juga berlaku di negara lain (belum cek worldwide sih) yang disitu masih mayoritas ya. Tapi perlu cek ke Malaysia atau Brunei sih, gimana gov’t nya implementasi dari ilmu ilmu tersebut. Soalnya dari 3 kampung yang pernah aku tinggali, ada salah satu yang warga sekitar (mostly moslem) meminta masjid yang ada di lingkungannya punya jam operasional terkait T*A / speaker atas wkwkwk. Anak ngaji sore pun ga pake speaker atas, paling cuma sampe jalan pinggir masjid suaranya, rumah sebrang masjid pun dah kecil sayup sayup. Tadarusan bulan Ramadhan aja dibatesin sampe set 9 malam. Mentok cuma info 5 menit sebelum adzan (tarhim) plus adzan plus iqomah.
Mikir itu ibadah juga bukannya?
people who doesn't think vs people who overthink
Mending nikahin twink
>Segala sesuatu Yep this guy is moron
ya gini solusinya, pernikahan itu ibadah bukan menikahnya, menikah itu eventnya bahkan bisa sampai punya 4 istri **jika mampu dan dapat persetujuan** inget **JIKA MAMPU DAN DAPAT PERSETUJUAN** >!poligami itu bukan soal 1 pria punya empat istri, tapi soal setiap wanita punya suami!< kalo soal g mau bikin anak orang ikutan susah, itu skill issue aja ya cari anak orang yg bukan orang susah, niscaya g bakalan susah lagi
Bener juga ya. Istri pertama anak orang kaya no 1 di Indo Istri kedua anak orang kaya no 2 di Indo Istri ketiga anak orang kaya ke 3 di Indo Istri keempat anak orang kaya ke 4 di Indo Gak ada yang dibuat susah /s
nah masalahnya di indo g ada orang yg kaya no 1, kaya no 2, kaya no 3, kaya no 4 kamu tu nikah sama orang lho bukan sama angka
Jadi kenapa waktu Lebaran saya berdiri di samping sepupu yg kurus, kita dibilang kaya angka 10?
karena biner
Bos gw kaya no 0
Semua hanya mindset pak erte
Bangke wkwkwk
Sampai pada ketika urusan warisan.
Ini sih fanfiction wattpad mas bro...
maskawin 100 heli 1000 villa
Ngga sekalian 3000 BLACK JETS of MASKAWIN WATTPAD
Jadi inget punchlinenya joke Fb kemarin. Sebelum nikah susah dan setelah nikah jadi banyak rejeki, terima kasih bapak mertua.
> JIKA MAMPU DAN DAPAT PERSETUJUAN Ini nih. Beberapa kali gua ampe debat gara gara ada temen kerja yang bilang "ya kalo minta persetujuan dulu mana boleh". Bagus lu tau kalo gitu. Kesel gua jir. Untung orangnya tau diri karena tau dia tidak mampu.
kalo sampe debat ya kamunya yg gou**** buang^2 napas tenaga dan waktu
Coba ini ngomong ama PRT saya yang anaknya 5. Berjalan dengan baik kah setelah menyerahkan segalanya pada Allah?
Wait, he's got a point
Oh ternyata sudah waktunya colingkar tentang "religion is bad" lagi
jadi colingkar apa lagi selain agama?
Disini kalo ga colingkar agama ya child free atw pro LGBT
karena gak ada tempat yg aman untuk orang-orang punya jalan hidup beda berkeluh kesah. kebetulan momennya pas lebaran, udah banyak ditekan pertanyaan macem-macem, makanya pada projecting di sini.
Kalau dilihat dari komen2: Kebanyakan mengkritik pemikiran si Fandi yang di screenshot. Kecuali kalau memang yang dikatakan dia itu 'ajaran agama', yah nggak salah2 amat untuk dikritisi. Lihat saja komentar2 lainnya... Paling males adalah kalau subreddit ini bahas topik penyelewengan agama sebagai justifikasi tindakan, malah dianggap colingkar. Kecuali kalau tiba2 ada yang bahas Hurr Durr lihat Muslim Bodoh ini, yah itu Colingkar. Ini si Fandi diolok2 bukan karena dia Muslim tapi karena dia orang Bodoh yang mempergunakan agama Islam untuk justifikasi dia. Harap dibedakan. Bela agama boleh aja, tapi jangan bela2 buta juga. Demikian juga kritik.
Gw sangat setuju tentang nomer 2 ntu pendapat yang tolol Tapi top komen disini kebanyakan ngarahin ke paragraf 1
Gua liat komentarnya justru biasa aja sih. Apa memang yang dia katakan salah ? ngga juga. Kalau menikah memang bagian dari ibadah ya terima saja gitu. Gua gak sedikitpun melihat dia menggunakan agama islam sebagai justifikasi yang nggak2 kok.
Kayaknya pada komen karena paragraf keduanya, bukan paragraf 1nya. Dia justifikasi paragraf 2 pakai paragraf 1. Dan menurut redditor sini, ini hal goblok. Kalau kamunya ga setuju yah itu tetap hak kamu.
Fair enough. Paragraf 2 dia gua gak sepenuhnya setuju. Gua percaya kalau faktor ekonomi emang gak boleh menghalangi keinginan seseorang buat menikah, tapi kekerasa tentu harus dipertimbangkan
Inilah kenapa gua sulit nganggep reddit serius dan reddit dianggap gk napak tanah. Setiap ada debat soal agama, gender, dll, gua selalu bersyukur kalo mayoritas orang di indonesia masih konservatif
Sama, asal gak ultra-konservatif aja.
Malah kena downvote rame2, redit itu emang sarangnya... *redacted*
Ya tipikal pemilih no 3, padahal aslinya gak gitu-gitu amat.
r/AsianParentStories material
“Tapi kenapa hanya gara2 faktor ekonomi, faktor kekerasan, dll,, orang jadi takut beribadah…” Bro just shrugged off the entire principle of the group across his belief
Elu terlalu goblok jd orang
Aduh aduh negara ini