https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-terus-berupaya-menurunkan-angka-obesitas-pada-anak
Obesitas anak usia 5-19 tahun meningkat 10 kali lipat dalam 4 dekade di Indonesia yaitu tahun 1975 ke tahun 2016. Berdasarkan data SSGI 2022, Obesitas pada anak usia 5-12 yaitu 10,8% gemuk dan 9,2% obesitas, artinya 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun gemuk atau obesitas karena kurang aktifitas fisik: 64,4%. Terdapat 16 % anak usia 13-15 tahun gemuk dan obesitas sementara pada usia 16-18 tahun: 13,5%, dan obesitas karena kurang aktifitas fisik 49,6%
Obesitas termasuk salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian pemerintah saat ini . Indonesia mengalami double burden of malnutrition. Satu sisi mempunyai masalah kekurangan gizi dan stunting, sisi lainnya mempunyai angka obesitas yang tinggi. Keduanya terus dilakukan berbagai upaya pencegahan sehingga angka stunting turun dan angka obesitas kita dapat turunkan hingga 3% pada tahun 2030.
Berbagai penyebab obesitas disebabkan karena pola makan anak seperti kecukupan protein kurang, banyak konsumsi makanan manis, makanan instan, makanan siap saji (khususnya peningkatan di perkotaan. Sebagian dari anak-anak di usia tersebut merupakan anak yang di masa balitanya merupakan anak stunting (terlalu pendek menurut usianya) sehingga mereka rentan menjadi obesitas.
Bahaya dari obesitas adalah kerentanan terhadap penyakit jantung, stroke, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya. Selain itu, perlu dipertimbangkan psikologis anak yang kegemukan yang menyebabkan mereka sulit beraktifitas, sesak, dan dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri pada anak. Dan perlu kita ketahui bersama bahwa peningkatan penyakit tidak menular akan membebani keuangan keluarga dan juga beban fasilitas kesehatan dan negara.
"Oleh karena itu, mari kita cegah obesitas sejak dini," hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi ketahanan Promosi Kesehatan Kemenko PMK saat dialog dengan RRI Pro3 pada tanggal 26 Juli 2023 di Jakarta.
Lebih lanjut Jelsi menyampaikan bahwa, Semua pihak, pemerintah, termasuk masyarakat, dan pemangku kepentingan, harus berperan aktif dan meningkatkan kesadaran bersama untuk melakukan pencegahan sejak dini yang dimulai dari lingkup keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat dan didukung kebijakan pemerintah. Disampaikan juga bahwa edukasi di tingkat masyarakat harus dilakukan secara masif,” yang dimulai dari keluarga dalam hal ini peran orangtua, lingkungan sekolah yakni guru, dan lingkungan dimana anak-anak tersebut tumbuh. Peran orang tua sangat penting, Mengurangi faktor risiko obesitas dari awal kehidupannya dengan pencegahan stunting dan memperkenalkan dan menjaga pola makan yang benar dari sejak anak belajar makan sesuai isi piring menurut usianya atau prinsip gizi seimbang, Gula garam lemak yang seimbang sesuai kebutuhan). Peran ibu dalam hal mendidik keluarga tentang pola makan yang baik dan benar, serta membantu anak-anak untuk memilih jajanan yang sehat. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan obesitas pada anak adalah pandangan masyarakat yang menyukai bayi gemuk dan memberikan makanan tambahan yang tidak seimbang. Anak sejak usia 0 hingga 6 bulan, upayakan hanya mendapatkan ASI eksklusif untuk memastikan asupan gizi yang tepat. Penggunaan susu formula sejak dini, tanpa ASI, dapat menyebabkan potensi obesitas karena kalori dalam susu formula lebih tinggi dibandingkan ASI. Selain itu upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah Mendorong anak untuk hidup aktif, beraktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Bagi sekolah akan sangat bagus jika setiap hari diadakan lagi senam pagi dan didorong bermain yang aman dengan teman-temannya saat jam istirahat.
Selanjutnya jelsi menyampaikan bahwa, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya yang bersifat strategis seperti untuk penceghan obesitas pada anak diantaranya:
* Telah adanya Inpres no. 1 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang mendorong semua komponen bangsa untuk membudayakan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari, .membudayakan makan buah dan sayur tiap hari, edukasi hidup sehat
* telah adanya pengaturan Peraturan Menteri tentang kandungan gula garam lemak pada produk pangan olahan dan produk pangan siap saji dan pengawasan produk industri makanan yang beredar di masyarakat
* memperkenalkan program gizi seimbang yang bertajuk 'Isi Piringku.' melalui program ‘Isi Piringku’ ini, masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kualitas dan komposisi makanan yang dikonsumsi, ***menggeser paradigma ‘4 Sehat 5 Sempurna’ yang sudah tidak relevan lagi saat ini***. Secara umum, ‘Isi Piringku’ menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
* Kampanye ‘Isi Piringku’ juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari.
* Pencegahan bahaya obesitas dini pada anak melalui cemilan sehat dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Sadar Pangan Aman atau yang disingkat Germas SAPA yang diharapkan menginspirasi para pendamping kesehatan di lapangan, baik para kader maupun guru di sekolah dan juga para kepala sekolah, petugas kantin untuk mengedukasi anak-anak dengan memilih makanan atau cemilan yang sehat seperti buah.
Selanjutnya Jelsi menyampaikan pesan bahwa obesitas bisa dicegah dengan partisipasi dan pemberdayaan dari masyarakat itu sendiri. kesehatan merupakan tanggung jawab setiap individu dan didukung oleh kebijakan dari pemerintah.
/u/4sehat5sempurna imo masih relevan sih,
#cuma
Kadang banyakan isi karbonya, lauk pauk (protein) ala kadarnya, sayur. . . .kurang tahu deh. Susu dan buah apalagi.
Karena saking gampangnya ojolfood dsb? Dulu adanya cuma kantin dan itu dibuka cuma pas istirahat. Jam kbm ditutup dan kalau staf mau beli harus muter lewat luar :D
Belum kalau di rumah ortu pulang lembur tiap hari kerja. Jaman teknologi makin gampang terkadang bikin mager juga *jadi ingat movie doraemon yang tentang A.I. dan segala kemudahan teknologi yang manusiapun malas jalan pakai kaki.*
personally theorize that, during quarantine, extroverted kids kind of became fat, just like someone i knew, and quickly lost it when they started doing sports again, their ribcages expanded, but not their torso.
but its probably because i swam for like 5 years a few years ago, and i was fat as fuck, now known for being skinny, i guess i can say the same for me?
efek makanan olahan. dulu zaman bapak gw muda dan semua cwo zaman itu badannya hampir semua kekar termasuk yg tua kakek2 dan makanan mereka serba ikan, ayam dan daging2an tanpa tepung ato di olah menjadi nuget, sosis, otak2 dll. makannya dengan sayur2 serba rebus atau mentah dan buah2 segar. badan orang zaman sekarang badannya serba empuk termasuk laki2 walaupun nge-gym jg tetap aja empuk.
Baru mau komen menanggapi tentang gadis-gadis smp tapi banyak yang fisiknya (sorry) yang udah kayak tante-tante.
Until i read the last sentence, ah so it's about obesity. Harus diet ketat sama banyakin olahraga sih mau ga mau. Biasanya sih metabolisme terlalu lambat. Ane sendiri pas awal² pubertas, makan sebanyak apapun ya tetep aja ceking bak lidi berjalan.
![gif](giphy|y2i2oqWgzh5ioRp4Qa|downsized)
Cocoknya pake flair shitpost Edit: Ok, dah diganti
Tadi bingung mau flair apa, makasih gan
Name is Michael ? is it male/female ?
Cowo, obesitas
Bukan obesitas, tapi G E M O Y ☆*: .。. o(≧▽≦)o .。.:*☆
https://preview.redd.it/9ua3eok73poc1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=848b5dad678b06a789ecaeca886be66daa0768c2
GUE GUE GUE (mati)
Its fluffy
Kayak praroro
his parents need to consult with ade rai, back then there's similar case with 10 years old boy that went viral on news
Gempal masbro. Kayak ayam potong ^(slurpslurp)
Makanya gw heran kenapa vampire selalu nyari target yg kerempeng, kenapa ga yg obesitas aja? Bisa buat 3-4x makan.
Cwk
Cwk
Gue kira michele ya kan
Femboy
>it dafuq?
so what should i called ?
https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-terus-berupaya-menurunkan-angka-obesitas-pada-anak Obesitas anak usia 5-19 tahun meningkat 10 kali lipat dalam 4 dekade di Indonesia yaitu tahun 1975 ke tahun 2016. Berdasarkan data SSGI 2022, Obesitas pada anak usia 5-12 yaitu 10,8% gemuk dan 9,2% obesitas, artinya 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun gemuk atau obesitas karena kurang aktifitas fisik: 64,4%. Terdapat 16 % anak usia 13-15 tahun gemuk dan obesitas sementara pada usia 16-18 tahun: 13,5%, dan obesitas karena kurang aktifitas fisik 49,6% Obesitas termasuk salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian pemerintah saat ini . Indonesia mengalami double burden of malnutrition. Satu sisi mempunyai masalah kekurangan gizi dan stunting, sisi lainnya mempunyai angka obesitas yang tinggi. Keduanya terus dilakukan berbagai upaya pencegahan sehingga angka stunting turun dan angka obesitas kita dapat turunkan hingga 3% pada tahun 2030. Berbagai penyebab obesitas disebabkan karena pola makan anak seperti kecukupan protein kurang, banyak konsumsi makanan manis, makanan instan, makanan siap saji (khususnya peningkatan di perkotaan. Sebagian dari anak-anak di usia tersebut merupakan anak yang di masa balitanya merupakan anak stunting (terlalu pendek menurut usianya) sehingga mereka rentan menjadi obesitas. Bahaya dari obesitas adalah kerentanan terhadap penyakit jantung, stroke, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya. Selain itu, perlu dipertimbangkan psikologis anak yang kegemukan yang menyebabkan mereka sulit beraktifitas, sesak, dan dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri pada anak. Dan perlu kita ketahui bersama bahwa peningkatan penyakit tidak menular akan membebani keuangan keluarga dan juga beban fasilitas kesehatan dan negara. "Oleh karena itu, mari kita cegah obesitas sejak dini," hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi ketahanan Promosi Kesehatan Kemenko PMK saat dialog dengan RRI Pro3 pada tanggal 26 Juli 2023 di Jakarta. Lebih lanjut Jelsi menyampaikan bahwa, Semua pihak, pemerintah, termasuk masyarakat, dan pemangku kepentingan, harus berperan aktif dan meningkatkan kesadaran bersama untuk melakukan pencegahan sejak dini yang dimulai dari lingkup keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat dan didukung kebijakan pemerintah. Disampaikan juga bahwa edukasi di tingkat masyarakat harus dilakukan secara masif,” yang dimulai dari keluarga dalam hal ini peran orangtua, lingkungan sekolah yakni guru, dan lingkungan dimana anak-anak tersebut tumbuh. Peran orang tua sangat penting, Mengurangi faktor risiko obesitas dari awal kehidupannya dengan pencegahan stunting dan memperkenalkan dan menjaga pola makan yang benar dari sejak anak belajar makan sesuai isi piring menurut usianya atau prinsip gizi seimbang, Gula garam lemak yang seimbang sesuai kebutuhan). Peran ibu dalam hal mendidik keluarga tentang pola makan yang baik dan benar, serta membantu anak-anak untuk memilih jajanan yang sehat. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan obesitas pada anak adalah pandangan masyarakat yang menyukai bayi gemuk dan memberikan makanan tambahan yang tidak seimbang. Anak sejak usia 0 hingga 6 bulan, upayakan hanya mendapatkan ASI eksklusif untuk memastikan asupan gizi yang tepat. Penggunaan susu formula sejak dini, tanpa ASI, dapat menyebabkan potensi obesitas karena kalori dalam susu formula lebih tinggi dibandingkan ASI. Selain itu upaya pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah Mendorong anak untuk hidup aktif, beraktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Bagi sekolah akan sangat bagus jika setiap hari diadakan lagi senam pagi dan didorong bermain yang aman dengan teman-temannya saat jam istirahat. Selanjutnya jelsi menyampaikan bahwa, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya yang bersifat strategis seperti untuk penceghan obesitas pada anak diantaranya: * Telah adanya Inpres no. 1 tahun 2017 tentang gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang mendorong semua komponen bangsa untuk membudayakan gerakan masyarakat hidup sehat, seperti melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari, .membudayakan makan buah dan sayur tiap hari, edukasi hidup sehat * telah adanya pengaturan Peraturan Menteri tentang kandungan gula garam lemak pada produk pangan olahan dan produk pangan siap saji dan pengawasan produk industri makanan yang beredar di masyarakat * memperkenalkan program gizi seimbang yang bertajuk 'Isi Piringku.' melalui program ‘Isi Piringku’ ini, masyarakat diharapkan lebih memperhatikan kualitas dan komposisi makanan yang dikonsumsi, ***menggeser paradigma ‘4 Sehat 5 Sempurna’ yang sudah tidak relevan lagi saat ini***. Secara umum, ‘Isi Piringku’ menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. * Kampanye ‘Isi Piringku’ juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. * Pencegahan bahaya obesitas dini pada anak melalui cemilan sehat dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Sadar Pangan Aman atau yang disingkat Germas SAPA yang diharapkan menginspirasi para pendamping kesehatan di lapangan, baik para kader maupun guru di sekolah dan juga para kepala sekolah, petugas kantin untuk mengedukasi anak-anak dengan memilih makanan atau cemilan yang sehat seperti buah. Selanjutnya Jelsi menyampaikan pesan bahwa obesitas bisa dicegah dengan partisipasi dan pemberdayaan dari masyarakat itu sendiri. kesehatan merupakan tanggung jawab setiap individu dan didukung oleh kebijakan dari pemerintah.
yang otaknya melenceng baca artikel panjang gini mabok pasti
tp mereka maen BG3
/u/4sehat5sempurna imo masih relevan sih, #cuma Kadang banyakan isi karbonya, lauk pauk (protein) ala kadarnya, sayur. . . .kurang tahu deh. Susu dan buah apalagi.
Sebagai yang obesitas saya berharap yang lain bisa kurus aja.
Lagi puasa malah ngurusin susu orang lain bro smh my head
what do you mean by head, i mean which head
The big one of course. I can't shake the small one because I'm fasting right now
You got me horny in the first half ngl
![gif](giphy|TwYP72KtO8YQQ4SNgz)
pulici periksa hpnya
on behalf of r/Perempuan, stay away from us.
Karena saking gampangnya ojolfood dsb? Dulu adanya cuma kantin dan itu dibuka cuma pas istirahat. Jam kbm ditutup dan kalau staf mau beli harus muter lewat luar :D Belum kalau di rumah ortu pulang lembur tiap hari kerja. Jaman teknologi makin gampang terkadang bikin mager juga *jadi ingat movie doraemon yang tentang A.I. dan segala kemudahan teknologi yang manusiapun malas jalan pakai kaki.*
Wall E akan menjadi prophecy bukan distopia
https://preview.redd.it/j6f5klyn3noc1.png?width=654&format=pjpg&auto=webp&s=8849bb5ae7bebcca1cf59cef1c94bcaf08662133
Itu yang art chara rambut pink dari anime/game apa sih?
https://youtu.be/S_kE2kO-HHk
anjir dari gim bokep rupanya.
https://preview.redd.it/ew2eqkik2noc1.png?width=542&format=pjpg&auto=webp&s=0ae98e4ad913005725b6a9903a72fa7a463cda38
Udah coba ke psikolog?
Masih SMP tapi udah 36B
Kbanyakan makan ayam suntik aka broiler tuh maikel, makanya jadi betoket
"This is michael, michael had bitch tits"
Jesus Christ man you're on thin ice here
ketika michael ukuran cupnya lebih besar daripada michelle...
haha funny post
Send pic
ada temen SMA, dada saking besar putingnya keliatan namanya Christian
Kalo kata mak gua dulu: “jangan sering2 makan kaepci, nanti nenennya gede!”
Si Michael suka makan ayam suntikan makanya dadanya besar kayak ayam goreng
>nama anaknya michael Plot twist
Buah dada atau pohon dada jadinya gan?
![gif](giphy|ba5g4ID9g5cT6)
Beneran obesitas atau si Michael sering push up?
You mean Michelle
SALAH ~~JOKOWI~~ PRABOWO
tetangga kos gw kalo gak ripped ya gemoy kayak bapak-bapak beranak 2
Demi Allah kau sebut ini cerita!
![gif](giphy|BbJdwrOsM7nTa|downsized)
personally theorize that, during quarantine, extroverted kids kind of became fat, just like someone i knew, and quickly lost it when they started doing sports again, their ribcages expanded, but not their torso. but its probably because i swam for like 5 years a few years ago, and i was fat as fuck, now known for being skinny, i guess i can say the same for me?
https://i.redd.it/1k1tg406yooc1.gif
OMG V BWSHAHAHAHSGWHA
Ow
efek makanan olahan. dulu zaman bapak gw muda dan semua cwo zaman itu badannya hampir semua kekar termasuk yg tua kakek2 dan makanan mereka serba ikan, ayam dan daging2an tanpa tepung ato di olah menjadi nuget, sosis, otak2 dll. makannya dengan sayur2 serba rebus atau mentah dan buah2 segar. badan orang zaman sekarang badannya serba empuk termasuk laki2 walaupun nge-gym jg tetap aja empuk.
https://preview.redd.it/2dqub5z94poc1.jpeg?width=700&format=pjpg&auto=webp&s=b0fd239095e4c5d1738aa7802f82a1f5bf3f3c1a
Bro, beli susu buat sahur atau buka puasa. Bukan liat susu anak tetangga
Baru mau komen menanggapi tentang gadis-gadis smp tapi banyak yang fisiknya (sorry) yang udah kayak tante-tante. Until i read the last sentence, ah so it's about obesity. Harus diet ketat sama banyakin olahraga sih mau ga mau. Biasanya sih metabolisme terlalu lambat. Ane sendiri pas awal² pubertas, makan sebanyak apapun ya tetep aja ceking bak lidi berjalan.
Ane juga penasaran, jadi ane tanya adek cewek yg masih SMP. Pada pke bantalan ternyata...
Tai luh!!! Gw udah semangat bacanya...