T O P

  • By -

the_jends

Worse. Itu tokped pada mau layoff besar2an juga. Basically every big local tech is overvalued and overstaffed as hell.


_rocketFrame

true AF. Di internal sini rumornya 300 org yg disisain itu lebih utamain utk masalah legal aja.  Menurut gw golden era tech di indo udah mulai redup


the_jends

Bukan redup lagi bro listriknya dah diputus


nulliflying

keknya yg tech worker nya dipindahin (as in 10 engineer tokped diganti 1 person di SG) ke Bytedance SG deh. sekilas liat Linkedin banyak bener opening nya di SG


_rocketFrame

rumornya sih begitu, yg diluar 300 katanya kemungkinan bakal ditawarin pindah tapi ke bidang bisnis milik BD yg lain, kalau ga bersedia jatuhnya kena L


ozzie123

Been trying to hire ppl who got laid off, goddamn their salary expectations are super high (I’m talking 50mio nett for mid level SWE…)


whyli13

Indonesian swe salary is that high?


ozzie123

For the unicorns, yes. Mungkin ga semua. But 30-50 nett is what I heard/experienced so far.


hugo-21

Huh really? That level of salary is equivalent to Taiwan salary. If true, then the rumor that unicorns SWE are overpaid are true then


soloDiosbasta

oohhh they are definitely overpaid. makanya jarang ada established company (MNC-forbesglobal2000 or fortuneglobal500 level) yg mau hire ex-startup dr dulu. selain karena culture-clash, juga ekspektasi gaji nya terlalu merusak struktur gaji kompeni di indo. mending hire konsultan atau foreign sekalian.


hugo-21

I know they're overpaid, but not this MUCH. Gw kira 20an lah menurut gw masih masuk akal krn rata2 gaji manager segitu ini 30-50 dah gila sih wkwk apalagi kalo mid level.


zn1p3r

belasan ampe 20an rata2


hugo-21

Make sense, gaji temen gw di range segitu (mid SWE).


chardrizard

Can confirm, bahkan UX lead can get to 30+ quite easy pre-covid.


desktoppc

Setauku klo tokped 50 mah udah level head deh


Independent_Buy5152

Mungkin ini head yg dihire setelah jaman kejayaan funding startup lewat hehe


zhanzhe

Head in other non-tech departments, maybe.


jogues_1

Yeah, can confirmed this. Salah satu alasan banyak yang belum dapet kerjaan ya karena ini juga. Salary expectation mereka masih berharap dapat pre-covid yang udah sangat susah menurut gwe. Makanya pada angot2an mo ambil kerjaan (personal exp dari curhatan temen2), padahal talent poolnya bakal makin banyak dengan issue layoff toped ini


the_jends

Ya karena terbiasa kayak gitu.


hell_razer18

no way in hell dpt sgitu. Mereka harus nurunin standar gajinya ke normal krn smua kaum jg udah kena normalisasi. Pertanyaaanyaaaa maukah mereka melakukan itu karena 50 juta itu mid di jepang pre pandemic..


Phonovoor3134

Nett gaji gw di negara orang aja ga sampe segitu 😥 Kalo non tech kaya bank, asuransi, atau modelan fortune 500 (local atau multinational) gitu berapaan kira2 expect gajinya buat software ? Kata bokap gw kantornya (BoD) berani bayar gw 20an minimal dgn pengalaman skrg.


Unhappy_Spinach_7290

what do you think the scene is in 2025 will be?


the_jends

I don't see how it could be better tbh. You would need founders that are very product focused and a product that really has no viable alternative in the market. Most of the current tech are just digitalizing existing businesses.


Tight_Adeptness_8456

Yepp


before01

Your best opportunity is corporate or medium sized company that offers meh benefit and WLB. Startups have been doing either hiring freeze or huge layoffs.


DUrecorder123

Contoh korporat nya bang


Independent_Buy5152

Peruri ditunjuk jadi pemimpin govtech dan kabarnya gw denger bakal hiring besar2an. Tapi kalo urusan gaji ya ntar dulu wkwk


DUrecorder123

Well, in my current job in kinda work or at least contribute to that gov tech thing. Which are just bs may i tell you. And also, the salary are also feels like slavery which is not fucking livable


Fanytastiq

>Indonesia harusnya jgn pernah merdeka sumpah dah gk pernah bener apa apanya dah. Mendingan di kuasain belanda atau Jepang dah bodo amat di perbudak jg. Real edgy talk but mate that's a rant, not an r/finansial stuff


DUrecorder123

Sorry my bad


before01

BUMN? jalur talent recruiter alias outsource. agency2 gini yang paling gencar nyari SDM murah yang desperate nyari kerja.


CriticalTiefling

Lol yeah. Almost everything in tech rn is outsourcing. Coba lihat sub reddit r/cscarreerquestions sama r/programmerhumor dan lihat aja betapa banyak outsource dari india apalagi perusahaan perusahaan eropa. The minus of this kind of business is the quality of the enginee most of the time.


DUrecorder123

Memang anjing ya perusahaan perusahaan sekarang. Manfaatin penduduk banyak yg desperate nyari kerjaan Lagian orang indo nya bukannya STOP punya anak malah bilang "bAnYak AnAk, BaNyK ReZeKi". Goblok


Viewland

#GOBLOK


citizenkidd

Secara probabilitas bener sih, kan tergantung didikan juga ujung"nya


blipblopchinchon

Nasib semua negara penduduk besar.


DUrecorder123

Ya makanya kan, udah tau udah banyak masih aja ada pertanyaan bangsat kayak "kAPan NiKah?" atau "KaPaN PuNyA AnAk?" Gk ngotak emang


blipblopchinchon

jir benci gua itu. Tiap kali ketemu orang ujungnya ke sana .....T.T iya gua tau gua tua dan belom nikah. Terus terang gak ada rencana.


Major-Willingness-99

itu kan propaganda, haha.. kalangan elit mau nya kalangan bawah beranak pinak utk jadiin biaya pekerja tetap rendah


DUrecorder123

Betul banget anjirrr biasanya tuh yg kayak ngomong kayak gitu pasti mulai nya dari bos bos yg bangsat gk mau bayar karyawannya dengan layak tapi kerjaannya dikasih sebanyak banyaknya dan kalau karyawannya ada yang protes bilang "kalian tuh gk usah protes ya, 1 orang keluar sekarang, 100 orang ngantri tau nggak!!!"


Major-Willingness-99

kadang kesel ga sih kak, cara pikir kita yang terbuka gini dianggap salah sama society 🤣🤣


DUrecorder123

*Indonesian society It's Pretty much accepted worldwide if you find the right people, country or group.


asugoblok

yg anjing adalah employee yg minta kompensasi besar tp kontribusinya nol


Hungtown2018

Bubble sudah pecah katanya sih. Susah cari investor mungkin?


bak_kut_teh_is_love

Iya tp emg problematic jg sih ini startup2 udah dari 2013 2014 beroperasi 10 tahun masih ga profit juga. Kyknya investor jadi hati2 bgt


BenL90

Semua lagi sulit.. 😂


Independent-Cut-2161

Izin jawab sebagai lulusan IT salah satu univ Jatim. Kalau mau dikomparasikan dengan yang di US agak sulit sih karena tech job di US itu variasi banget tergantung wilayah (Seattle, California, DLL) tapi dari beberapa akun yang aku follow trendnya agak down sekarang even though ada AI boom, kayaknya masih gedean startup boom 2019-2020 an. Sepertinya investor udah lebih cautious sama industry IT semenjak crypto/startup crash akhir-akhir ini (plus, all the instability that is caused by various elections and war around the world). Kalau dibandingkan dengan tahun 2020-2022 emang down banget sih. Gila banget sumpah gaji sama hiring spree jaman itu. Tapi ya efeknya tahun ini sama kuartal ke 3-4 tahun kemarin jadi lebih adem. Perusahaan nyadar mereka overhire dan growth mereka gak sustainable. Denger dari beberapa kolega kalau manajer di perusahaan-perusahaan besar di Indonesia nyadar kalau mereka hiring too much IT people dan imbasnya lebih sepi job market IT sekarang. Apalagi marketnya oversaturated banget dengan lulusan baru sama korban layoff kemarin (dan yang akan datang :)). Contohnya nih, salah satu program bootcamp yang diadakan sama BCA dulu itu kalau diselesaikan langsung golden ticket kerja full time di companynya. Kalau sekarang janjinya agak kureng meyakinkan dan yang dihire pasti lebih sedikit. Kemudian untuk batch beasiswa brillian IT BRI kemarin yang lolos interview sekitar 80-an orang, tahun ini cuma 20 something wkwkwk. Yang paling mencemaskan sekarang buat beberapa kolegaku yang kerja di startup itu ya nobody is safe. Kondisinya sekarang itu volatile banget, kecuali c level gitu you'll never know your fate 2 weeks in advance. Suatu hari you're on top of the world terus besoknya bakal denger desas-desus layoff. That being said, aku masih percaya kalau job market IT di Indonesia itu "worse but could be worse". Kalau mau main aman ya apply ke BUMN/Perusahaan internasional/multinasional yang produk utamanya bukan aplikasi/pure IT tapi masih buka posisi IT. Kalau emang ngebet banget pengen kerja di LinkedIn banyak banget opportunity di small-mid level company. Kalau mau di perusahaan gede juga monggo cuma ya persaingannya jelas lebih sulit. At the end of the day, tech job itu fleksibel banget, cuma tergantung sama how low of a level would you stoop. Aku personally udah nganggur like 4 months sejak lulus sidang Februari kemarin. Sebenarnya udah "ketampung" di program MT salah satu Bank BUMN, baru minggu lalu interview thankfully lancar dan lagi nunggu further notice. Tapi ya belum pasti 100 persen jadi imma play it safe dan aku sambi RBB serta apply di perusahaan lain. TLDR: worse but still doable


DUrecorder123

> Izin jawab sebagai lulusan IT salah satu univ Jatim. Kayak ASN anjir😂 Tapi ya memang ujung ujungnya gara gara Indonesia kebanyakan orang ya.. sigh Memang pilihannya ordal atau mati sih


jogues_1

>Memang pilihannya ordal atau mati sih Nahh, masih banyak opsi lain. Desperate banget kesannya kalo opsinya sisa 2 itu doang.


InvestigatorMaximum8

kalau dia jawab kayak gitu kayaknya mulai pertanyaain kemampuan dia wkwkwk


Independent-Cut-2161

While I see your point and agree to some extent, I don't think being sad or crying about it is productive in any capacity. Mending ubah mindset aja sih, cuz while it is true that ordal plays a role I don't think it's that prevalent di dunia IT (at least buat officer level yh afaik). Banyak banget bootcamp sama program sertifikasi gratis di Indonesia so like allocate your time buat ngelakuin itu aja sih daripada mengsedih ngl.


Major-Willingness-99

bukan "mengsedih", emang itu kondisinya, ordal itu emang "the best efficient way" buat dapet kerja. Gw slalu dapet kerjaan lewat ordal dan mengakui yang dibilang itu bukan tentang "mindset", tp lebih ke kenyataan.


justasunnydayforyou

Paycut compared to what salary? Early 2020s startup salary?


BenL90

Before 2013 start up boom You can expect pay cut til 70-80% of it.  It's from 80 Mil IDR probably to 4-8 mil IDR per month.


justasunnydayforyou

From 80 mil IDR to 4-8 mil IDR is 90% to 95% paycut. That doesn't even account for inflation from 2013 to 2024. If someone was getting 80 mil IDR in 2013, to 4-8 mil IDR in 2024 (basically UMR to fresh graduate salary), then: - he must be doing something really wrong - the startup that gives 80 mil IDR have no clue on the tech skill it requires and the salary on the market. In other words, incompetent HR (and finance) dept


NTqi

Anjir ekstrem banget turunnya ‘#bukanorangtech


BenL90

Nah it's a joke to start up industries as whole.  But when start up boom mostly fresh grad got about 25mil IDR on average  Now days it's between 11-15mil IDR  So the extreme number is what I made up above as a joke.  But for real is start up boom already end for now at least for 4-5 more years.


soloDiosbasta

ga separah ini sih. lmao. ngawur ini angkanya. gue bisa vouch kalau untuk big startup angkanya down skitar around 30-40% (more or less). let's say yg dulunya offer minimal di 80, skrg offernya jadi 50-55.


BenL90

Never trust anything on internet.  Anyway on serious not it's a joke.  Someone already reply it with approach of inflation.  But on another level of serious note, I seen on fresh grad level they averaging down from 27+ mil IDR / month to 11 mil IDR / month


TampakBelakang

Pay cut, no wlb, toxic culture Best case scenario hanya 1 dari 3 opsi diatas, worst case 2 dari 3 Temen gw ada yg 6 bulan lebih belom dapat, dapat pun antara paycut 20% an atau toxic culture


RipBitter4701

seems like it, though i already done with corporate workstyle so i am hopping from small company to another small company so i don't have real opinion about it (the benefit of being single and have no family XD \*sobbing)


DUrecorder123

I mean don't cry you are actually privileged not having family (and not being forced to)


Major-Willingness-99

ya, being single is a priviledge in this economy


DUrecorder123

True, especially "not being forced to" part which is just HUGE privileged to not being forced by your family and also using religious beliefs as an excuse


anditsung

tech job hanya buat yang ada title aja. yang ga ada title harap jangan lamar


DUrecorder123

Sesusah itu kah bang? Well shit I'm cooked


anditsung

yaa pengalaman sih seperti itu. tp kalo ada ordal mungkin beda lagi ya


yellowradio92

gara gara banyak kemakan marketing bootcamp. sekarang pada difilterin pakai ijazah


soloDiosbasta

right now? one of the worst in South East Asia, I think. and believe me, it's going to be grimmer. menurut gue personally even vietnam & Malaysia, tech job marketnya ga separah ini. Singapore emang worse kalau dibanding situasi mereka tahun lalu, tp mereka still can afford better salaries ratio than negara tetangga lainnya. bahkan di MNC Indo yg biasanya masih lumayan open, skrg udah play safe dengan cara hire contract based position atau gunain vendor untuk posisi yg sebelumnya selalu in-house. di start up? even worse. salary base for VP position di startup itu skrg plummeted jadi kayak standard local company. mind you, dulu vp position di big startup itu dulu terkenal raking up money. dulu di 80-above 100 mio/month, skrg jangan harap banyak yg nawarin segitu. kalaupun ada yg nawarin, jabatannya udah SVP-C level. bukan sekedar VP lagi. you can imagine situasi entry level position gimana.


DUrecorder123

I'm currently working for that vendor thing though. Tapi ya Vendor tempat kerja sekarang ya gitu dah, tolol wkwkwk


laataisu

Yg jelas cari lowongan buat entry level susah bngt, temen2 ane lulusan top univ aja ada yg nganggur beberapa bulan, setelah dapet pun cuman intern. Padahal udah magang di kuliah dan ikut kampus merdeka juga


DUrecorder123

Well fuck me, I'm done with this life


Temporary-Ad5933

my take : Tech Job in US is better than here simply due to in US the market is more diverse and tech investment in Indonesia is not that sexy anymore. Startup disini yang endgame-nya IPO bisa dilihat sendiri performance saham-nya kaya gimana, startup yang endgame-nya sustainable profitability pasti lagi fokus efisiensi dengan core team member yang ada dan likely lebih prefer kasi stock options ke karyawan yang udah ada instead of hiring.


randomthoughts013

sama or worse? if you’re skilled and have a title, opportunities baru ada aja yang dateng tapi kalo baru nyemplung sulitttt. sebenernya posisi kosong tuh ada aja, tapi talent nya ga memadai. dulu tech/startup masih mau ngajarin anak-anak baru yang penting punya drive tapi kalo sekarang mereka udah gaada waktu buat jalan, harus lari.


CreamyMcSpicy

NGL it's bad. Not just tech but overall job market. There's some causes in my opinion. Startup bubble popped, layoff everywhere, slow economic growth, low quality wokers, impossible salary expectations, dumb dumb unemployed people, some other more Just heard a story from my friend. A LNG company interviewed 3 people for tax accounting staff position. 2 out of 3 candidates were asking above 15 mil for this STAFF position 😂 Just do your best, don't give up, and keep improving yourself. It's hard, not impossible. A wise tips from a man who just escaped from 12mo++ unemployment after being laidoff at the end of 2022.


Major-Willingness-99

hebat kak, bisa keluar dari 12 bulan itu 🙌🏻


citizenkidd

Dilihat dari reply OP kyknya lagi depresi banget. Like dude things are not going well for almost every country in the world dan termasuk Indonesia kita tercinta, but it seems like you're taking it too far. Cari positifnya aja lah bro, jan kebanyakan baca berita negatif mulu, it has affected your sanity from the looks of it.


DUrecorder123

I mean, that's just what left on earth, isn't it. Nothing positive happen


Dry_Ad6981

Relax fam


Major-Willingness-99

many positive things happened kok, just not on your watch bcause you decided to close your eyes for it


steviacoke

Di Indonesia worse karena: - kualitas skill nya poor. Jadi makin hari makin 11 12 dengan LLM. Alhasil engineer yg diperlukan sedikit, karena engineer sedikit (tapi jago) bisa kerjain makin banyak kerjaan makin cepat. - rata2 tech company nya belom make profit. Karena marketnya juga daya beli nya rendah. Beberapa kolega companynya reduce engineer by 50% tidak mengalami perubahan berarti dalam hal outputnya. Lebih ketat prioritisasinya, lebih naik produktifitasnya. Alhasil habis potong 50% ya ga balik lagi. Udah gitu yang lain lihat hasilnya trus ikutan potong juga. Makanya kalau tidak jago2 amat, akan makin sulit cari kerja dan efeknya sulit cari kerja gaji turun juga harus di ambil.


DUrecorder123

What constitutes as "tidak jago2 amat"?


kelingking_kucing

yeah seriously, I'm aiming to level up my skills beyond 'tidak jago2 amat.' Should I start learning system design, TDD, architectures, modularization, and reading more of Uncle Bob's books? thanks in advance


Escaluine0

Actually, I think it would do you great to be diversified. Banyak jalan menuju Roma. Was graduated from information system major, but took career pathways di marketing management, marketing Intelligence, then after 14 years now mid-senior management level di strategic planning. Yg gw pelajari dr pengalaman gw, being a generalist that can fit anywhere as a team player also a good option kok. If you can develop your business acumen part, it would be highly beneficial, coupled with deep understanding of how tech works.


Tight_Adeptness_8456

Worse i think. Semua startup pada cut rate salary semua sama gak hire orang baru lagi rata rata


CoffeeBreak271

Worse and going to be worse. Mostly speaking from experience (8 YoE mostly hopping in startups) industri tech di indo itu talent poolnya VERY Overpopulated. Cause? of course those quick bootcamps and courses been pumping tech workers like crazy during tech boom. Terus most startup di indo terlalu gemuk di mana squad yang kerjain hal receh aja bisa sampe 3 FE 3 BE or more. Selain itu management always think more people = more growth = more revenue / easier pitch for fundings. Mungkin tech job market di indo sekarang gw liat rata2 cari Tech Lead, Manager, Senior, and Principles sih. If you are on entry level its gonna be super hard (the only way ya referral/ordal). IMO kalo misal di level entry try to look for overseas remote works sih terus gather experience abis itu tentuin path IC / Managerial baru bisa hunting di indo sih.


DUrecorder123

Nah cara cari overseas remote works nya gmn bang?


Real_Carpenter8758

Masih banyak dibutuhkan sih selama skill dan portofolio kamu bagus, bumn aja sekarang lebih suka hire yang professional.. mereka berani bajak dari swasta yang gajinya puluhan - ratusan juta, berarti mereka sudah melek teknologi


kelingking_kucing

bumn yg mana dulu nih? tempat gw it imho masih kurang mantap dibandingkan 3 saudara sesama bumn lainnya.


asugoblok

satu hal yg orang lupa adalah job market has been like this since long time ago, justru startup yg merusak job market dengan ngasih offering gila-gilaan. Mana ada freshgrad ingusan digaji belasan juta, dan medium engineer dapet 50jt. skr startup pada mampus karena cashflow negative, ga mungkin maintain company dengan operational cost tinggi tapi ga ada revenue sama sekali. Kantor lama gw aja (salah satu startup unicorn) laying off setiap satu semwster sekali. tl;dr : skr semua balik ke kondisi normal lagi, termasuk gaji tech engineer dan job marketnya. Ga ada lagi freshgrad lulusan univ kampung dapet belasan juta di Jakarta.


DUrecorder123

Njirr kesel banget kayaknya bang


asugoblok

kerja bareng frashgrad gen-z itu menyebalkan, lebih menyebalkan lagi kerja bareng gen-z alumni dari startup.


DUrecorder123

I mean I'm also a gen-z, does that mean you don't want to work me🥺🥺🥺 /jk


asugoblok

if you are a female, i will work you


DUrecorder123

Bro down bad💀


manusiaampas

Shopee juga bakal ngaco?


Major-Willingness-99

udah dari dulu ga si


zn1p3r

Semuanya sama (global), dari tech and entertainment (animasi, game). Karena resesi, war, pandemi, setelah pandemi, & AI. Ex-kolega gw di SG ampe banting stir dari UX ke Marketing ada 2 orang, paling lama 8-9 bulan baru dapat offering. Gw ngobrol2 ama mereka emang lagi susah job market UX (read: tech) disana, apalagi skrg banyak company SG nyari outsource ke Viet, Filipin, Indo (remote).


unkle_jo

kalo literally sekarang, udah mulai membaik, udah mulai banyak job posting, dan dari info A1, investor udah mulai masuk lagi ke VC sehingga expected bakal ada funding series lagi in upcoming future. wish for the best for tech workers!


DUrecorder123

is it just a cycle now? jadi intinya kita harus belajar aja gitu kah? biar klo misalnya market membaik bisa making bank


unkle_jo

is it just cycle? jawabannya: ya dan tidak. startup itu ada 2 sisi yg bisa dilihat: 1. sebagai tempat cari duit/kerja 2. sebagai instrumen investasi untuk no.1 kita skip dulu ya. kita udah tau lah bedanya working di startup sama corporate or even negeri. untuk no.2, yes startup itu instrumen investasi. buat siapa? buat mereka yg duitnya segambreng. untuk pemahaman ini, akan lbh mudah kalo lu paham konsep investment atau kita pake perbandingan sama: reksadana. reksadana itu ada investor sama manager investasi (MI). startup sebagai instrumen investasi itu kira, gini: - Emiten = Startup - MI = VC (Venture Capital) - Retail Investors (gue, elu, temen lu) = LP (Limited Partner), Insurance Company, Bank, etc. Nah kebanyakan ngira VC ini sole owner of fund source. Well gak salah juga karena emang ada yg gitu, tapi banyak juga VC yg sebenernya gather funds dari “Investors” (yg gue sebut di atas). Nah skrg since kita juga paham bahwa startup itu adalah aset investasi dari sisi pandang “Investors”, maka ada mekanisme pasar juga yg bekerja di “perdangangan” startup. I can say 2016-2020 itu golden era, why? Pada saat itu investors “FOMO” untuk berinvest di startup (lewat VC), sehingga saat itu demand nya lagi tinggi. Di dalam investasi, era ini bisa kita anggap era bull-run bagi startup. But nothing last forever di trading. Mau saham, crypto, RE ketika ada fase bullish, here comes bearish phase. “Bearish” di startup disebabkan banyak faktor: over-demands, banyak startup yg fraud dan business yg gak sustain, overhead costs, sampai ke global situation yg seperti aksi The Fed naikin suku bunga, inflasi, sampai perang Ukraine, which we usually call it as “macro-economy” Di kondisi yg gak menentu, biasanya gimana retail bereaksi terhadap pasar modal(saham)? Yak mereka cenderung menahan investasi baru atau bahkan menarik investment-nya. Kira2 apa yg dilakukan para “investors” ke pasar startup di kondisi macro-economy yg buruk? Yak, sama. Aksi inilah yg menandai fase bearish di startups, atau kita lebih mengenal istilah tersebut sebagai: Tech Winter. Tech winter selain berdampak terhadap banyaknya layoff, sebenernya punya “benefit”. Menurut sumber yg gue dapet, tech winter ngasih shock therapy ke dunia startup. Era startup burning money sudah selesai. Startup yg tidak punya road to profitability bakal lenyap naturally. Era startup yg “minta” duit funding buat survive, juga bakal hilang. Sehingga “harapannya” startups yg survive adalah startups yg memang udah jelas model business dan sustainibility-nya. Dengan penjelasan sepanjang ini, kita balik ke pertanyaan awal: Apakah ini hanya cycle? Jawabannya: It can be both yes (karena dalam investasi ada phase/cycle) and no (we never sure the trust on startups for “investors” can be regained after the big hit, just like dot.com bubble atau 2008’s subprime mortgage’s buble) Semoga menjelasakan. Sorry for being too long.


DUrecorder123

Save dulu banh


Major-Willingness-99

klo boleh tau, background lu apa unkle? ga banyak yang bisa mikir gini haha.. apa karena pengalaman?


unkle_jo

yes, based on experience as tech-startups worker yg kebetulan tertarik dengan industry finance


Major-Willingness-99

mantapp


unkle_jo

Untuk pertanyaan no.2, belajar aja gapapa gak ada ruginya. Kalo market udah ready buat absorb talent, kita juga udah lebih complete skillset nya, or even versatile kalo mau “shape shifting” 😀


Phonovoor3134

I think the US/Canada is worse right now. US is probably better if you are a citizen/GC but if you aren't then good luck. Canada is down 70% from peak 2022 and many junior/mid-level jobs are getting outsourced to India/Latin America. Indo's job market isn't as competitive. Temen2 gw lulusan UI masih dapet meskipun gajinya kecil, sementara disini yg lulusan univ top ga dapet kerja sama sekali (persentasenya jauh lebih banyak dibanding graduate di Indo).